Jayapura (ANTARA) - Pimpinan Yayasan Gerakan Peduli Anak Indonesia (Gapai) di Papua FX Irianto berharap kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota di daerah itu mendukung sepenuhnya pelaksanaan pekan imunisasi nasional (PIN) polio putaran kedua di wilayah itu.
"Untuk itu kami juga minta kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar mendukung dalam sub PIN polio putaran kedua," kata Irianto di Jayapura, Jumat.
Dukungan Dinas Kesehatan kabupaten/kota sangat diharapkan karena rata-rata medan di Papua sulit dijangkau, kebanyakan menggunakan pesawat berbadan kecil.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan para pihak guna mendukung pelaksanaan PIN polio tapi juga teman-teman media dapat menyebarluaskan informasi ini di masyarakat," katanya.
Menurut Irianto, pihaknya tetap mendukung berbagai pihak dalam menyukseskan program ini. Pihaknya juga berharap agar tanggung jawab anak dari usia 0 bulan sampai 15 tahun berhak untuk mendapatkan tetesan PIN polio.
"Setiap anak berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan, artinya bahwa itu hak dasar yang harus didapat oleh semua anak teristimewa PIN polio yang hingga kini masih dilaksanakan," katanya.
Di Papua, kata dia, dengan wilayah geografis yang sangat sulit diharapkan peran serta semua pihak baik tenaga kesehatan maupun masyarakat untuk mendukung pelaksanaan PIN polio putaran kedua.
Peran serta kader posyandu, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh perempuan bersama pihak lain sangat penting dalam mendukung program ini.
"Tenaga kesehatan dan Dinas Kesehatan sudah berjuang dan masuk sampai ke daerah-daerah yang sulit hanya untuk melakukan pelayanan ini," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut dia, apalagi transportasi yang sangat susah, dari satu daerah ke daerah yang lain menggunakan pesawat dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu membutuhkan dukungan berbagai pihak.
"Untuk itu kami juga minta kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar mendukung dalam sub PIN polio putaran kedua," kata Irianto di Jayapura, Jumat.
Dukungan Dinas Kesehatan kabupaten/kota sangat diharapkan karena rata-rata medan di Papua sulit dijangkau, kebanyakan menggunakan pesawat berbadan kecil.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan para pihak guna mendukung pelaksanaan PIN polio tapi juga teman-teman media dapat menyebarluaskan informasi ini di masyarakat," katanya.
Menurut Irianto, pihaknya tetap mendukung berbagai pihak dalam menyukseskan program ini. Pihaknya juga berharap agar tanggung jawab anak dari usia 0 bulan sampai 15 tahun berhak untuk mendapatkan tetesan PIN polio.
"Setiap anak berhak untuk mendapatkan layanan kesehatan, artinya bahwa itu hak dasar yang harus didapat oleh semua anak teristimewa PIN polio yang hingga kini masih dilaksanakan," katanya.
Di Papua, kata dia, dengan wilayah geografis yang sangat sulit diharapkan peran serta semua pihak baik tenaga kesehatan maupun masyarakat untuk mendukung pelaksanaan PIN polio putaran kedua.
Peran serta kader posyandu, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh perempuan bersama pihak lain sangat penting dalam mendukung program ini.
"Tenaga kesehatan dan Dinas Kesehatan sudah berjuang dan masuk sampai ke daerah-daerah yang sulit hanya untuk melakukan pelayanan ini," ujarnya.
Tak hanya itu, menurut dia, apalagi transportasi yang sangat susah, dari satu daerah ke daerah yang lain menggunakan pesawat dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu membutuhkan dukungan berbagai pihak.