Wamena (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan (Papeg) mengapresiasi masyarakat adat daerah setempat menjaga kedamaian selama Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix V Wanggai saat menggelar halal bihalal dengan masyarakat di kediamannya di Wamena, Sabtu mengatakan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah yang berlangsung di daerah ini sangat luar biasa, karena meskipun masyarakatnya pluralisme namun kondisi tetap aman dan damai.
“Masyarakat di Papua Pegunungan dari berbagai wilayah di nusantara, tetapi perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah tetap berlangsung damai. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat karena perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah dapat berjalan dengan aman dan lancar,” katanya.
Menurut Pj Gubernur Wanggai, Papua Pegunungan masyarakatnya multietnik, multigolongan sosial yang berbeda-beda tetapi ikatan kekeluargaan begitu “kental” sehingga kedamaian dapat terwujud.
“Kami selalu mengacu kepada pandangan atau pesan orang tua bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bersuku-suku, berbangsa-bangsa baik laki-laki maupun perempuan untuk saling kenal-mengenal. Dan siapa yang paling mulia di hadapan Tuhan ialah mereka yang paling bertakwa” ujarnya.
Dia menjelaskan filosofi inilah yang menjadi landasan bagi masyarakat di Papua Pegunungan sehingga mampu menjaga pluralisme dalam kehidupan berbangsa.
“Selama 1,4 tahun di Papua Pegunungan kami merasakan masyarakat di sini begitu ramah, terbuka, menghargai dan mengedepankan rasa-rasa kebersamaan kekeluargaan,” katanya.
Dia menambahkan landasan masyarakat Papua Pegunungan yang turun-temurun seperti filosofi bakar batu, kebersamaan, pesta adat, menjadi fondasi awal relasi sosial di daerah ini.
“Hal inilah yang membuat kehidupan sosial, kehidupan kualitas agama, sehingga membuat Papua Pegunungan menjadi kondusif hingga saat ini,” ujarnya.
Dia menyatakan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi menjadi momentum kekuatan pluralisme di daerah ini.