Asmat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua membentuk tim terpadu dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi polio tahap kedua di 224 kampung (desa) dan 23 distrik (kecamatan) di Asmat.
Tim terpadu yang melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) itu dibentuk langsung oleh Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas Eppe Safanpo.
“Tim terpadu sudah dibentuk sehingga diharapkan cakupan imunisasi polio tahap kedua bisa lebih baik dari tahap pertama,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Kampung Basim, Distrik Fayit, guna pencanangan imunisasi polio tahap kedua di kampung-kampung, Selasa (2/7).
Elisa mengatakan bahwa cakupan atau jangkauan pelayanan imunisasi polio tahap pertama yang dilaksanakan pada Maret-April 2019 sekitar 96 persen. Diharapkan pada Juni-Juli, cakupannya mencapai 100 persen.
Untuk tahap kedua, katanya, tim terpadu melakukan kegiatan imunisasi selama sepekan. Tim yang terbagi dalam beberapa kelompok akan mendatangi sejumlah kampung guna memberikan imunisasi kepada anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun.
“Setelah imunisasi tahap kedua, kita akan melakukan evaluasi guna menekan penyebaran penyakit polio di Kabupaten Asmat. Penanganannya harus sistematis,” ujar Elisa.
Ia mengingatkan jajarannya bahwa Kabupaten Asmat pernah mengalami kejadian luar biasa campak dan gizi buruk. Peristiwa itu merupakan pengalaman terburuk bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
“Karenanya kita harus betul-betul menekan berbagai penyakit yang ada di masyarakat. Kita semua harus bekerja sama dan kerja keras,” ujar orang nomor satu di Asmat itu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat dr. Steven Langi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan 17 puskesmas, guna pelayanan imunisasi tahap kedua.
“Sasaran tahap kedua itu kampung-kampung yang jauh dari Agats, karenanya kami membutuhkan kerja sama dengan berbagai sektor. Kita berharap wilayah yang belum terjangkau bisa tercapai,” kata Steven. (*/adv)
Tim terpadu yang melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) itu dibentuk langsung oleh Bupati Asmat Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas Eppe Safanpo.
“Tim terpadu sudah dibentuk sehingga diharapkan cakupan imunisasi polio tahap kedua bisa lebih baik dari tahap pertama,” kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Kampung Basim, Distrik Fayit, guna pencanangan imunisasi polio tahap kedua di kampung-kampung, Selasa (2/7).
Elisa mengatakan bahwa cakupan atau jangkauan pelayanan imunisasi polio tahap pertama yang dilaksanakan pada Maret-April 2019 sekitar 96 persen. Diharapkan pada Juni-Juli, cakupannya mencapai 100 persen.
Untuk tahap kedua, katanya, tim terpadu melakukan kegiatan imunisasi selama sepekan. Tim yang terbagi dalam beberapa kelompok akan mendatangi sejumlah kampung guna memberikan imunisasi kepada anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun.
“Setelah imunisasi tahap kedua, kita akan melakukan evaluasi guna menekan penyebaran penyakit polio di Kabupaten Asmat. Penanganannya harus sistematis,” ujar Elisa.
Ia mengingatkan jajarannya bahwa Kabupaten Asmat pernah mengalami kejadian luar biasa campak dan gizi buruk. Peristiwa itu merupakan pengalaman terburuk bagi pemerintah dan masyarakat setempat.
“Karenanya kita harus betul-betul menekan berbagai penyakit yang ada di masyarakat. Kita semua harus bekerja sama dan kerja keras,” ujar orang nomor satu di Asmat itu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat dr. Steven Langi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan 17 puskesmas, guna pelayanan imunisasi tahap kedua.
“Sasaran tahap kedua itu kampung-kampung yang jauh dari Agats, karenanya kami membutuhkan kerja sama dengan berbagai sektor. Kita berharap wilayah yang belum terjangkau bisa tercapai,” kata Steven. (*/adv)