Bi (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Biak Numfor, Papua Abdul Manan mengakui berbagai faktor penghambat kurang berkembangnya kemajuan koperasi di Biak Numfor, salah satunya karena minimnya pengetahuan tentang kewirausahaan dimiliki para pengurus koperasi setempat.
"Penyebab lain tidak berkembangnya koperasi di Biak Numfor karena tidak tertibnya pengelolaan administrasi pembukuan," kata Kepala Dinas Koperasi Biak Abdul Manan menanggapi Antara terkait dengan keberadaan pertumbuhan koperasi di Biak, Jumat.
Ia mengakui, untuk mengurus koperasi dibutuhkan sosok pengurus/anggota yang mempunyai semangat dedikasi dan mental untuk mengabdikan diri bagi pengembangan koperasi.
Sedangkan hal lain yang perlu dimiliki untuk kemajuan koperasi di Kabupaten Biak Numfor, menurut Abdul Manan, sitem manajemen pengelolaan koperasi yang tradisional perlu diganti dengan manajemen modern.
Untuk manajemen modern koperasi saat ini, menurut Abdul Manan, bercirikan antara lain semua anggota diperlakukan secara adil, didukung administrasi yang tertib dan terbuka serta keputusan usaha bisnis koperasi dibuat berdasarkan peluang dan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang.
"Pemerintah melalui Dinas Koperasi telah mendorong setiap koperasi yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor dapat berkembang dan memberikan manfaat untuk anggota serta masyarakat sekitar,"harap Kadis Koperasi Abdul Manan.
Menyinggung faktor permodalan menjadi kendala utama dihadapi koperasi di Biak, menurut Abdul Manan, hal ini tidak semua dialami koperasi karena untuk sumber keuangan koperasi berasal dari anggota berupa simpanan wajib dan pokok.
Ia berharap, koperasi di Kabupaten Biak Numfor yang sampai saat ini masih eksis beroperasi melayani kebutuhan anggota dan masyarakat untuk terus menjaga kelangsungan usaha koperasi.
"Dinas Koperasi sebagai organisasi perangkat daerah Kabupaten Biak Numfor terus melakukan pembinaan dan penguatan kelembagaan pengurus koperasi," ujarnya.
Berdasarkan data hingga 2019 jumlah koperasi yang masih aktif beroperasi di Kabupaten Biak Numfor mencapai 116 koperasi dari total keseluruhan 252 koperasi.
"Penyebab lain tidak berkembangnya koperasi di Biak Numfor karena tidak tertibnya pengelolaan administrasi pembukuan," kata Kepala Dinas Koperasi Biak Abdul Manan menanggapi Antara terkait dengan keberadaan pertumbuhan koperasi di Biak, Jumat.
Ia mengakui, untuk mengurus koperasi dibutuhkan sosok pengurus/anggota yang mempunyai semangat dedikasi dan mental untuk mengabdikan diri bagi pengembangan koperasi.
Sedangkan hal lain yang perlu dimiliki untuk kemajuan koperasi di Kabupaten Biak Numfor, menurut Abdul Manan, sitem manajemen pengelolaan koperasi yang tradisional perlu diganti dengan manajemen modern.
Untuk manajemen modern koperasi saat ini, menurut Abdul Manan, bercirikan antara lain semua anggota diperlakukan secara adil, didukung administrasi yang tertib dan terbuka serta keputusan usaha bisnis koperasi dibuat berdasarkan peluang dan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang.
"Pemerintah melalui Dinas Koperasi telah mendorong setiap koperasi yang beroperasi di Kabupaten Biak Numfor dapat berkembang dan memberikan manfaat untuk anggota serta masyarakat sekitar,"harap Kadis Koperasi Abdul Manan.
Menyinggung faktor permodalan menjadi kendala utama dihadapi koperasi di Biak, menurut Abdul Manan, hal ini tidak semua dialami koperasi karena untuk sumber keuangan koperasi berasal dari anggota berupa simpanan wajib dan pokok.
Ia berharap, koperasi di Kabupaten Biak Numfor yang sampai saat ini masih eksis beroperasi melayani kebutuhan anggota dan masyarakat untuk terus menjaga kelangsungan usaha koperasi.
"Dinas Koperasi sebagai organisasi perangkat daerah Kabupaten Biak Numfor terus melakukan pembinaan dan penguatan kelembagaan pengurus koperasi," ujarnya.
Berdasarkan data hingga 2019 jumlah koperasi yang masih aktif beroperasi di Kabupaten Biak Numfor mencapai 116 koperasi dari total keseluruhan 252 koperasi.