Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribjka Haluk meminta pengurus Komisi Penanggulangan Aids (KPA) yang baru dilantik agar fokus pada penurunan angka HIV/AIDS dengan mengajak seluruh komponen masyarakat serta kepala daerah di delapan kabupaten dan kota setempat.
“Pada Selasa (5/12) saya telah melantik pengurus KPA Papua Tengah untuk itu Pemprov Papua Tengah harap kepengurusan yang baru ini agar bekerja keras menurunkan angka penyebaran HIV AIDS,” katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Sabtu.
Menurut Ribka data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua jumlah HIV AIDS di Provinsi Papua Tengah mencapai 8.700 HIV, 11.376 Aids dan 953 orang meninggal.
“Dari hasil laporan instansi terkait juga Provinsi Papua Tengah menjadi daerah tertinggi penyebaran HIV AIDS se Tanah Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan Nabire menjadi daerah yang tertinggi di provinsi ini, yakni HIV 4.039 orang kemudian AIDS 5.657 orang dan meninggal 472 orang, disusul Kabupaten Mimika 3.589 orang, AIDS 3.789 orang dan meninggal 303 orang, Paniai HIV 442 orang, AIDS 1.669 orang dan meninggal 90 orang.
“Lalu Dogiyai HIV 394 orang, AIDS 135 orang dan meninggal 18 orang, Puncak Jaya 95 orang, Aids 723 orang dan meninggal 52 orang, ada juga Deiyai HIV 81 orang AIDS 33 orang , yang meninggal 12 orang serta Puncak HIV 55 orang AIDS 11 orang meninggal 6 orang dan terakhir ada Intan Jaya HIV 5 dan AIDS 9 orang,” katanya lagi.
Menurut Ribka, untuk itu pada 2024 akan masuk dalam program utama sehingga dapat menekan angka penyebaran HIV AIDS.
“Untuk itu harus ada strategi baru selain sosialisasi, sehingga saya berharap ada satu terobosan dari kepengurusan yang baru ini,” ujarnya.Dia menambahkan pihaknya juga telah memberikan dana hibah kepada pengurus KPA yang baru sebesar Rp500 juta, dan saya akan berikan lagi jika pada 2024 ada penurunan penyebaran HIV AIDS.