Jakarta (ANTARA) - Bintang sekaligus kapten tim nasional Aljazair Riyad Mahrez mencetak gol dari tendangan bebas untuk mengantarkan negaranya ke final Piala Afrika 2019 menantang Senegal setelah mengalahkan Nigeria 2-1 dalam laga semifinal di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Senin dini hari WIB.
Mahrez dengan dingin melepaskan tendangan bebas ke tiang jauh yang tak terjangkau kiper Daniel Akpeyi, tepat pada menit terakhir injury time, demikian catatan laman resmi turnamen.
Mahrez juga berperan besar membuka keunggulan Aljazair pada menit ke-40 setelah umpan tariknya gagal dihalau William Troost-Ekong untuk berbuah gol bunuh diri.
Nigeria menyamakan kedudukan pada menit ke-72 lewat eksekusi penalti Odion Ighalo, namun ambisi tim yang dihuni deretan pemain muda itu pupus oleh tendangan bebas Mahrez.
Aljazair bakal menghadapi Senegal dalam final di Stadion Internasional Kairo pada Sabtu (20/7) dini hari WIB, dua hari sebelumnya Nigeria bertemu Tunisia untuk memperebutkan peringkat ketiga di Stadion Al Salam, Kairo.
Baca juga: https://papua.antaranews.com/amp/berita/496959/piala-afrika--senegal-melangkah-ke-final-berkat-gol-bunuh-diri
Aljazair tampil lebih agresif pada awal laga, namun sontekan jarak dekat Baghdad Bounedjah menyambut umpan silang Youcef Belaili masih melenceng dari sasaran, sedangkan tembakan Ismael Bennacer dari luar kotak penalti membentur barisan pertahanan Nigeria.
Di bawah gelombang tekanan dari Aljazair, Ahmed Musa berusaha melepaskan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti namun bola mengarah tepat ke pelukan kiper Rais M'Bolhi.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-40 setelah Riyad Mahrez mengakhiri aksinya menyusur dari sisi kanan dengan umpan tarik keras yang berusaha ditahan Troost-Ekong, namun laju bola terlalu keras dan hanya memantul untuk kemudian masuk ke gawang Nigeria sebagai gol bunuh diri.
Memasuki babak kedua Nigeria berusaha mengambil alih kendali permainan hingga akhirnya Peter Etobo melakukan tembakan dari luar kotak penalti yang mengenai tangan Aissa Mandi pada menit ke-66.
Wasit Bakary Gassama sempat mengabaikan insiden itu sampai pada hampir dua menit kemudian ia meninjau tayangan ulang VAR dan akhirnya menunjuk titik putih untuk Nigeria.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Ighalo guna memperdaya M'Bolhi untuk menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-73.
Kebobolan, Aljazair berjibaku untuk mencari gol kemenangan dan hampir bersorak gembira jika saja tembakan Bennacer tak membentur mistar gawang pada menit kedua masa injury time.
Aljazair untuk kedua kalinya berhasil mencapai partai final Piala Afrika setelah terakhir kali menjadi juara di tanah sendiri pada 1990.
Susunan pemain:
Aljazair (4-1-4-1): Rais M'Bolhi; Mehdi Zeffane, Aissa Mandi, Djamel Benlamri, Ramy Bensebaini; Adlene Guedioura; Riyad Mahrez, Sofiane Feghouli, Ismael Bennacer, Youcef Belaili; Baghdad Bounedjah
Pelatih: Djamel Belmadi
Nigeria (4-2-3-1): Daniel Akpeyi; Chidozie Awaziem, William Troost-Ekong, Kenneth Omeruo, Jamilu Collins; Peter Etobo, Wilfred Ndidi; Samuel Chukwueze (Henry Onyekuru), Alex Iwobi, Ahmed Musa; Odion Ighalo
Pelatih: Gernot Rohr
Mahrez dengan dingin melepaskan tendangan bebas ke tiang jauh yang tak terjangkau kiper Daniel Akpeyi, tepat pada menit terakhir injury time, demikian catatan laman resmi turnamen.
Mahrez juga berperan besar membuka keunggulan Aljazair pada menit ke-40 setelah umpan tariknya gagal dihalau William Troost-Ekong untuk berbuah gol bunuh diri.
Nigeria menyamakan kedudukan pada menit ke-72 lewat eksekusi penalti Odion Ighalo, namun ambisi tim yang dihuni deretan pemain muda itu pupus oleh tendangan bebas Mahrez.
Aljazair bakal menghadapi Senegal dalam final di Stadion Internasional Kairo pada Sabtu (20/7) dini hari WIB, dua hari sebelumnya Nigeria bertemu Tunisia untuk memperebutkan peringkat ketiga di Stadion Al Salam, Kairo.
Baca juga: https://papua.antaranews.com/amp/berita/496959/piala-afrika--senegal-melangkah-ke-final-berkat-gol-bunuh-diri
Aljazair tampil lebih agresif pada awal laga, namun sontekan jarak dekat Baghdad Bounedjah menyambut umpan silang Youcef Belaili masih melenceng dari sasaran, sedangkan tembakan Ismael Bennacer dari luar kotak penalti membentur barisan pertahanan Nigeria.
Di bawah gelombang tekanan dari Aljazair, Ahmed Musa berusaha melepaskan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti namun bola mengarah tepat ke pelukan kiper Rais M'Bolhi.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-40 setelah Riyad Mahrez mengakhiri aksinya menyusur dari sisi kanan dengan umpan tarik keras yang berusaha ditahan Troost-Ekong, namun laju bola terlalu keras dan hanya memantul untuk kemudian masuk ke gawang Nigeria sebagai gol bunuh diri.
Memasuki babak kedua Nigeria berusaha mengambil alih kendali permainan hingga akhirnya Peter Etobo melakukan tembakan dari luar kotak penalti yang mengenai tangan Aissa Mandi pada menit ke-66.
Wasit Bakary Gassama sempat mengabaikan insiden itu sampai pada hampir dua menit kemudian ia meninjau tayangan ulang VAR dan akhirnya menunjuk titik putih untuk Nigeria.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Ighalo guna memperdaya M'Bolhi untuk menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-73.
Kebobolan, Aljazair berjibaku untuk mencari gol kemenangan dan hampir bersorak gembira jika saja tembakan Bennacer tak membentur mistar gawang pada menit kedua masa injury time.
Aljazair untuk kedua kalinya berhasil mencapai partai final Piala Afrika setelah terakhir kali menjadi juara di tanah sendiri pada 1990.
Susunan pemain:
Aljazair (4-1-4-1): Rais M'Bolhi; Mehdi Zeffane, Aissa Mandi, Djamel Benlamri, Ramy Bensebaini; Adlene Guedioura; Riyad Mahrez, Sofiane Feghouli, Ismael Bennacer, Youcef Belaili; Baghdad Bounedjah
Pelatih: Djamel Belmadi
Nigeria (4-2-3-1): Daniel Akpeyi; Chidozie Awaziem, William Troost-Ekong, Kenneth Omeruo, Jamilu Collins; Peter Etobo, Wilfred Ndidi; Samuel Chukwueze (Henry Onyekuru), Alex Iwobi, Ahmed Musa; Odion Ighalo
Pelatih: Gernot Rohr