Timika (ANTARA) - Kapolda Papua Papua Brigjen Pol Alfred Papare menyatakan proses penyelidikan dan pengejaran terhadap tiga narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire akan dilakukan secara menyeluruh dan profesional.
"Kami juga akan melakukan penindakan terhadap aksi penyerangan di dalam lapas saat tim Reskrim Polres Nabire melakukan olah TKP di dalam lapas pada Jumat, 9 Mei 2025," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Sabtu.
Menurut Papare, pihaknya telah menurunkan tambahan personel pengamanan di sekitar lapas dengan dukungan Brimob guna menghindari ketegangan lanjutan.
"Sementara itu, korban dari pihak kepolisian maupun narapidana yang terluka telah mendapatkan penanganan medis," ujarnya.
Dia menjelaskan tiga narapidana yang terafiliasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dilaporkan kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire pada Kamis dini hari, Kamis 8 Mei 2025.
"Pelarian mereka memicu ketegangan di dalam Lapas hingga menyebabkan penyerangan terhadap aparat kepolisian yang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," katanya lagi.
Dia menambahkan ketiga napi yang kabur disinyalir akibat lemahnya sistem pengamanan di Lapas di mana saat kejadian pos jaga tidak ditempati karena kekurangan personel dan dua dari tiga CCTV juga tidak berfungsi sementara pintu sel tidak dikunci sehingga petugas melakukan pencarian internal dan belum melaporkan secara resmi ke aparat keamanan.
"Ketiga napi yang melarikan diri diketahui adalah Irinus Telenggen alias Sayur, Salam Telenggen alias Uras Telenggen, dan Yomison Murib alias Biasa," ujarnya.
Mereka (ketiga narapidana) masing-masing terlibat dalam kasus percobaan pembunuhan, kepemilikan senjata api, dan pembunuhan. Ketiganya merupakan anggota KKB Puncak yang dikenal aktif dalam aksi bersenjata.
Kejadian pelarian ini diketahui terjadi sekitar pukul 00.42 WIT. Berdasarkan hasil rekaman CCTV dan keterangan saksi para napi diduga menggunakan tangga kayu sepanjang 3,5 meter untuk memanjat pagar besi setinggi delapan meter yang dilengkapi kawat duri.
Mereka sebelumnya mendapat kepercayaan dari petugas untuk membantu memasak air bagi penghuni lapas lainnya, yang memungkinkan mereka mengakses area terbuka.