Jayapura (ANTARA) - Komunitas Cenderawasih Reading Center (CRC) mengajak dan mendorong para pelajar SMA Negeri 3 Kota Jayapura, Provinsi Papua untuk budayakan literasi.

Ketua CRC Michael Jhon Yarisetouw di Kota Jayapura, Kamis mengatakan ajakan atau dorongan itu dilakukan setelah pihak sekolah yang akrab disebut SMA Bhoover itu mengundangnya menjadi motivator dalam rangkaian kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

"Jadi, ajakan ini saya lakukan ketika diundang oleh SMA Negeri 3 Kota Jayapura untuk menyampaikan materi literasi saat MPLS dilaksanakan pada Rabu (17/7)," katanya.

Dengan mengusung materi 'Membangun Budaya Literasi Pemuda Papua', Mihcael yang akrab disapa MJ meminta agar kaum pelajar atau milenial itu fokus kepada minat atau impian mereka ke depan dengan menumbuhkan kegemeran membaca sebagai bagian dari literasi.

"Karena dengan memiliki impian atau cita-cita yang benar-benar diinginkan, orang tersebut akan berusaha maksimal untuk mewujudkannya, termasuk dengan giat belajar, tentu saja membaca menjadi kuncinya," kata MJ yang juga sebagai Duta Bahasa Provinsi Papua.

:Dan cita-cita yang ditetapkan haruslah cita-cita yang bisa berguna dan membangun diri sendiri, keluarga, lingkungan hingga seluruh bangsa dan negara," sambungnya.

Menurut alumni Universitas Cenderawasih itu, literasi sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus dikejar, tetapi literasi adalah pemahaman yang harus ditekuni dan dimengerti untuk dapat digunakan sebagai alat atau sarana guna mencapai masa depan.

"Saya juga mengingatkan kepada pelajar untuk menggunakan waktu dengan maksimal dalam hal-hal yang produktif dimulai dari umur masih muda, sehingga cita-cita yang ingin diinginkan bisa tercapai," katanya.

MJ yang juga almnus SMA Negeri 3 Kota Jayapura itu memberikan contoh orang-orang terkaya di dunia yang gemar membaca dan memberi pernyataan bahwa kegemaran membaca membantu mereka dalam mewujudkan cita-citanya, seperti Bill Gate yang berkomitmen menyelesaikan 1 buku dalam 1 minggu.

"Warren Buffett yang membaca 5 jam per hari dan Mark Cuban membaca 3 jam sehari.
Jadi, saya memotivasi mereka bahwa yang membedakan kita dengan mereka yang lain adalah penggunaan waktu, sehingga jika kita memaksimalkan penggunaan waktu yang diberikan TUHAN dengan adil bagi kita selama 24 jam dengan hal-hal yang produktif serta berguna dan membangun sesama, tentu saja kita dapat mencapai sukses atau apa yang telah kita cita-citakan," katanya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024