Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Provinsi Papua, mendorong penggantian sejumlah jembatan semi tradisional di wilayah itu menjadi jembatan permanen.
Sekretaris Daerah Jayawijaya Yohanis Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (19/7), mengatakan satu jembatan semi tradisional yang nantinya diupayakan menjadi jembatan permanen misalnya yang di Sogokmo.
Yohanis Walilo mengharapkan warga merawat jembatan-jembatan semi tradisional yang ada sambil pemerintah Jayawijaya terus mengupayakan penggantian jembatan yang lebih bagus.
"Ada beberapa jembatan seperti itu di Kali Baliem, Kali Uwe, Minimo. Ini yang kita perlu jaga karena belum ada program provinsi untuk bantu itu. Tetapi ke depan kita upayakan supaya yang selalu dilalui masyarakat banyak kita bangun," katanya.
Masyarakat tiga distrik di sini juga baru kehilangan satu jembatan semi tradisional yang dibangun di Distrik Asolokobal, tetapi pemerintah telah menggantikan jembatan permanen yang belum diresmikan.
"Ada beberapa jembatan yang dibantu oleh provinsi, misalnya pengganti Jembatan Kuning di Asolokobal," katanya.
Sekda mengatakan setiap jembatan dengan bentangan di atas 50 meter ditangani pemerintah provinsi sehingga akan diusulkan sejumlah jembatan semi tradisional ke pemerintah Papua.
"Kalau di bawah dari bentang 50 itu ditangani pemerintah daerah," katanya.
Sekretaris Daerah Jayawijaya Yohanis Walilo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (19/7), mengatakan satu jembatan semi tradisional yang nantinya diupayakan menjadi jembatan permanen misalnya yang di Sogokmo.
Yohanis Walilo mengharapkan warga merawat jembatan-jembatan semi tradisional yang ada sambil pemerintah Jayawijaya terus mengupayakan penggantian jembatan yang lebih bagus.
"Ada beberapa jembatan seperti itu di Kali Baliem, Kali Uwe, Minimo. Ini yang kita perlu jaga karena belum ada program provinsi untuk bantu itu. Tetapi ke depan kita upayakan supaya yang selalu dilalui masyarakat banyak kita bangun," katanya.
Masyarakat tiga distrik di sini juga baru kehilangan satu jembatan semi tradisional yang dibangun di Distrik Asolokobal, tetapi pemerintah telah menggantikan jembatan permanen yang belum diresmikan.
"Ada beberapa jembatan yang dibantu oleh provinsi, misalnya pengganti Jembatan Kuning di Asolokobal," katanya.
Sekda mengatakan setiap jembatan dengan bentangan di atas 50 meter ditangani pemerintah provinsi sehingga akan diusulkan sejumlah jembatan semi tradisional ke pemerintah Papua.
"Kalau di bawah dari bentang 50 itu ditangani pemerintah daerah," katanya.