Sentani (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Papua mendorong pengembangan pemanfaatan berbagai potensi wisata di daerah itu, seperti alam, budaya, sejarah, dan buatan.
Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kabupaten Jayapura Benyamin Yarisetouw di Sentani, Jumat, mengatakan empat jenis wisata ini dapat dikembangkan di daerah setempat.
“Kita sudah punya Perda Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan ini modal utama dalam membangun destinasi wisata Kabupaten Jayapura,” katanya.
Dia mengatakan untuk memperoleh dukungan Kementerian Pariwisata RI bagi pengembangan potensi wisata harus berlandaskan RIPPDA.
“Kami mengakui Perda RIPPDA ini baru terbentuk di akhir 2023, sehingga pengaplikasiannya masih dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Dia menjelaskan Kabupaten Jayapura sejak dahulu telah memiliki wisata alam, budaya, sejarah, dan buatan.
“Kami punya objek wisata Danau Sentani, bahari, hutan, sungai, kali, air terjun, burung Cenderawasih dan itu kekayaan yang luar biasa, sehingga dengan Perda RIPPDA potensi ini akan dimaksimalkan,” katanya.
Dia menjelaskan dengan dukungan Disbudpar Kabupaten Jayapura serta keseriusan masyarakat adat sebagai pemilik lokasi, membuat Kampung Rhepang Muaif masuk 50 desa wisata terbaik pada 2024.
“Kami berharap desa atau kampung lainnya di Kabupaten Jayapura juga memperolehnya dan objek wisata yang jumlahnya puluhan dapat dikelola secara profesional,” ujarnya.
Dia menyebutkan kampung atau desa wisata yang tengah diperjuangkan masuk desa wisata terbaik pada 2025, di antaranya Kampung Abar, Asei, Yoboi untuk wilayah pembangunan I.
Wilayah pembangunan II yakni Kampung Amai, Tablanusi, dan Tablasupa, sedangkan wilayah pembangunan III dan IV Kampung Rhepang Muaif dan telah masuk desa wisata terbaik se-Indonesia 2024.