Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Olahraga dan Pemuda setempat menyebutkan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp2 miliar atau telah melebihi target yakni Rp1,3 miliar.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua Sonya Monim, di Jayapura, Selasa, mengatakan capaian tersebut berasal dari adanya penyewaan venue eks Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Pada prinsipnya kami akan berupaya memaksimalkan potensi venue olahraga bekas PON untuk meningkatkan kontribusi terhadap PAD," katanya.
Menurut Monim, untuk daftar harga venue di Stadion Papua Bangkit yang disewakan bervariasi mulai dari harga Rp70 juta hingga Rp75 juta tergantung jenis venuenya.
"Bagi siapa pun yang ingin mengadakan event silakan ajukan surat kepada kami, setelah itu ada beberapa syarat juga yang harus ditaati," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan harga-harga yang ada di Stadion Papua Bangkit ini memang mahal, karena biaya pemeliharaan cukup mahal yang membutuhkan Rp23,4 miliar mencakup biaya pemeliharaan fisik bangunan venue sebesar Rp2 miliar, pemeliharaan Field Of Play (FOP) Rp8 miliar, pemeliharaan peralatan dan perlengkapan venue Rp2 miliar, dan listrik Rp4 miliar.
“Untuk venue olahraga yang disewakan seperti Istora Papua Bangkit, aquatik dengan harga disesuaikan dan saat ini sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya lagi.
Ia menambahkan oleh sebab itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga serta merawat fasilitas-fasilitas yang ada di venue-venue tersebut, karena itu merupakan aset berharga apalagi pembangunannya sendiri telah bertaraf internasional.
"Saat ini sedang membuka komunikasi dengan manajemen PSBS Biak, agar menggunakan Stadion Lukas Enembe untuk home base di Liga 1 Indonesia," ujarnya pula.