Timika (ANTARA) - Di sela-sela kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa/TMMD di Kampung Mandiri Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua para prajurit TNI yang terlibat dalam kegiatan itu menyempatkan diri mengajar anak-anak asli Papua yang bersekolah di SD Negeri Mandiri Jaya, Senin.
Pasiter Kodim 1710/Mimika, Kapten Inf Ahmad Zaeni mengatakan kegiatan mengajar anak-anak sekolah SD itu dimaksudkan untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada generasi muda.
"Anggota kami atas nama Sersan Mukib menyempatkan diri mengajar anak-anak sekolah asli Papua. Anak-anak sangat antusias menerima pelajaran dari anggota TNI, terbukti mereka sangat aktif bertanya dan merespon pelajaran yang diberikan," jelas dia.
Pihak TNI juga akan memberikan pelajaran tata cara upacara bendera dan peraturan baris-berbaris (PBB) sebagai peraturan militer dasar kepada siswa-siswi yang bersekolah di SD Negeri Mandiri Jaya.
Siswa-siswi hampir seluruhnya merupakan warga asli Papua dari Suku Nduga dan Suku Moni.
Gedung sekolah yang terbuat dari konstruksi papan dan beralaskan lantai tanah dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat saat sekitar 150 warga eksodus dari Kwamki Lama sekitar 2006 hingga 2007 lantaran trauma dengan konflik 'perang suku'.
Saat ini pihak sekolah masih menggunakan gedung sekolah yang hanya terdiri atas tiga ruang kelas itu untuk menggelar proses belajar-mengajar, meskipun Pemkab Mimika sudah membangun gedung sekolah konstruksi permanen dengan tiga ruang kelas tak jauh dari gedung sekolah lama.
"Anak-anak sekolah masih pakai gedung sekolah lama, belum pindah ke gedung sekolah baru karena halaman gedung sekolah baru belum ditimbun dan selama ini belum dilengkapi dengan MCK," kata Pinus Weya, salah satu warga Mandiri Jaya.
Pihak sekolah terpaksa menyekat setiap ruang kelas untuk dijadikan dua ruangan di gedung sekolah lama tersebut agar bisa menampung siswa dari kelas satu hingga kelas enam SD.
"Kami sangat bersyukur tahun ini ada kegiatan TMMD di Kampung Mandiri Jaya dimana bapak-bapak TNI juga akan menimbun halaman gedung sekolah baru, pembuatan MCK dan juga penimbunan jalan untuk menghubungkan gedung sekolah lama dengan gedung sekolah baru," ujar salah seorang guru SD Negeri Mandiri Jaya.
Pasiter Kodim 1710/Mimika, Kapten Inf Ahmad Zaeni mengatakan kegiatan mengajar anak-anak sekolah SD itu dimaksudkan untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada generasi muda.
"Anggota kami atas nama Sersan Mukib menyempatkan diri mengajar anak-anak sekolah asli Papua. Anak-anak sangat antusias menerima pelajaran dari anggota TNI, terbukti mereka sangat aktif bertanya dan merespon pelajaran yang diberikan," jelas dia.
Pihak TNI juga akan memberikan pelajaran tata cara upacara bendera dan peraturan baris-berbaris (PBB) sebagai peraturan militer dasar kepada siswa-siswi yang bersekolah di SD Negeri Mandiri Jaya.
Siswa-siswi hampir seluruhnya merupakan warga asli Papua dari Suku Nduga dan Suku Moni.
Gedung sekolah yang terbuat dari konstruksi papan dan beralaskan lantai tanah dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat saat sekitar 150 warga eksodus dari Kwamki Lama sekitar 2006 hingga 2007 lantaran trauma dengan konflik 'perang suku'.
Saat ini pihak sekolah masih menggunakan gedung sekolah yang hanya terdiri atas tiga ruang kelas itu untuk menggelar proses belajar-mengajar, meskipun Pemkab Mimika sudah membangun gedung sekolah konstruksi permanen dengan tiga ruang kelas tak jauh dari gedung sekolah lama.
"Anak-anak sekolah masih pakai gedung sekolah lama, belum pindah ke gedung sekolah baru karena halaman gedung sekolah baru belum ditimbun dan selama ini belum dilengkapi dengan MCK," kata Pinus Weya, salah satu warga Mandiri Jaya.
Pihak sekolah terpaksa menyekat setiap ruang kelas untuk dijadikan dua ruangan di gedung sekolah lama tersebut agar bisa menampung siswa dari kelas satu hingga kelas enam SD.
"Kami sangat bersyukur tahun ini ada kegiatan TMMD di Kampung Mandiri Jaya dimana bapak-bapak TNI juga akan menimbun halaman gedung sekolah baru, pembuatan MCK dan juga penimbunan jalan untuk menghubungkan gedung sekolah lama dengan gedung sekolah baru," ujar salah seorang guru SD Negeri Mandiri Jaya.