Wamena (ANTARA) - Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto mengatakan akan memeriksa kendaraan milik anggota TNI untuk memastikan ada atau tidak oknum yang terlibat penimbunan BBM.

Dandim Candra Dianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan penimbunan BBM menggunakan modus modifikasi atau membesarkan tangki kendaraan, sehingga merugikan masyarakat umum.

"Kita akan melakukan pengecekan dan pemeriksaan, dan saya mengimbau masyarakat atau petugas APMS apabila ada anggota TNI yang melakukan semacam itu maka tolong laporkan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Pardomuan Harahap mengatakan ada indikasi keterlibatan oknum anggota pada kendaraan yang ditangkap karena modifikasi tangki.

"Itu indikasi karena setiap kendaraan yang ditahan selalu melibatkan aparat. Di dalam persoalan seperti inikan tidak perlu melibatkan institusi lain. Jadi mungkin dari pengantri yang mengatasnamakan," katanya.

Ia mengatakan tengki mobil yang dimodifikasi bisa menampung lebih dari 100 liter BBM sekali masuk di APMS.

Pardomuan mengharapkan tidak hanya petugas dinas perhubungan dan Disnakerindag yang mengawasi penyaluran BBM di setiap AMPM.

"Baiknya ada gabungan supaya kita sama-sama lihat kondisi di lapangan agar tidak menimbulkan saling curiga atau gesekan lain di lapangan," katanya.

Berdasarkan laporan terakhir, Dinas Perhubungan Jayawijaya telah mengamankan lebih dari enam mobil karena memodifikasi tangki BBM menjadi lebih besar dari produk pabrikan.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024