Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp78 miliar untuk membantu pembangunan berbagai rumah ibadah baik gereja maupun masjid.

Kepala Bagian Kesra Pemkab Mimika Marthen Sawi di Timika, Sabtu, mengatakan alokasi anggaran yang dikucurkan tersebut sebagai bentuk dukungan dan perhatian dari Pemkab Mimika untuk pembangunan rumah-rumah ibadah dari berbagai umat beragama setempat.

“Melalui dukungan anggaran yang diberikan Pemkab Mimika diharapkan dapat membantu umat beragama untuk menyelesaikan pembangunan rumah ibadah mereka. Dengan adanya rumah ibadah yang bagus, tentu diharapkan dapat meningkatkan kehidupan iman dan spiritualitas umat beragama di Mimika,” kata Marthen.

Alokasi anggaran terbesar yang dikucurkan Pemkab Mimika itu diperuntukkan penyelesaian gedung Gereja Kemah Injil Papua/GKIP atau Kingmi Mile 32, Jalan Agimuga yang merupakan gereja yang mayoritas jemaatnya merupakan warga Suku Amungme, termasuk Bupati Mimika Eltinus Omaleng.

Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan gedung gereja tersebut senilai Rp47 miliar.

“Sementara ini masih dalam tahap pelelangan. Pekerjaan yang akan dilakukan tahun ini mencakup pembuatan basemant atau lantai dasar, lantai dua berupa pembatuan, pemasangan kaca, plafon dan elektrik,” jelas Marthen.

Menurut dia, anggaran yang dikucurkan tersebut belum cukup untuk menuntaskan pembangunan gedung gereja yang diperkirakan sebagai bangunan gereja terbesar dan terindah di Mimika, bahkan Papua itu.

“Kalau semua pekerjaan itu selesai, totalnya baru sekitar 70 persen dari seluruh tahap pekerjaan. Masih ada tahapan berikutnya sekitar 30 persen lagi baru bisa rampung seluruhnya,” jelas Marthen.

Informasi yang dihimpun di Timika, gedung Gereja Kingmi Mile 32 tersebut telah menghabiskan anggaran APBD Mimika sejak 2015 lebih dari Rp100 miliar.

Selain itu, Pemkab Mimika tahun ini juga membantu pembangunan gedung Gereja Katolik Kokonao, di ibukota Distrik Mimika Barat dengan alokasi anggaran yang dikucurkan senilai Rp2,1 miliar, pembangunan lanjutan gedung Gereja Katolik SP1 Timika senilai Rp800 juta dan pembangunan pagar Gereja Katolik SP13 senilai Rp400 juta.

“Untuk Gereja Katolik Kokonao tahun ini kami akan menyelesaikan pembangunan struktur mulai dari fondasi. Kami sudah berkoordinasi dengan Keuskupan Timika untuk merencanakan pembangunan gedung Gereja Katolik Kokonao,” jelas Marthen.

Untuk diketahui, Kokonao merupakan kota sejarah sebagai pusat misi awal perkembangan agama Katolik di wilayah pesisir selatan Papua.

Para misionaris dari Belanda telah menginjakkan kaki di Kokonao sejak 1920-an dan pada 1927 Sekolah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik/YPPK dibuka di Kokonao.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024