Wamena (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua segera memberikan bantuan peralatan berteknologi baru untuk digunakan oleh para petani sayur di daerah itu dalam mengolah pertanian hortikultura mereka.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Selasa, mengatakan kultivator merupakan peralatan baru yang akan digunakan para petani di daerah itu.
"Kita upayakan daerah penghasil hortikultra coba kita hidupkan kembali. Kami siap dukung peralatan parang, sekop, dan teknologi baru yang mau kita coba di sini," kata dia.
Melalui kultivator yang hendak diberikan, kata dia, petani setempat tidak harus menggemburkan tanah dan membuat bedeng secara manual lagi.
"Melalui alat ini, petani tinggal menanam saja karena mesin sudah gemburkan tanah dan buat bedeng. Mesin nanti kami perkenalkan saat penyerahan," kata dia.
Ia mengatakan 12 mesin itu merupakan bantuan dari pihak kementerian dan rencana diberikan kepada petani hortikultura potensial di daerah setempat.
Hendri mengatakan bahwa lahan potensial perkebunan di Jayawijaya mencapai 1.910 hektare, akan tetapi 350 hektare di antaranya baru ditanami.
"Ada sekitar 480 itu lahan yang berproduksi. 1.112 hektare lahan yang tidak dirawat. Sekarang kita fokus di 1.200 untuk memperbaiki kembali," kata dia.
Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya juga sudah membagi kawasan-kawasan pertanian tersebut, baik penghasil keladi, wortel serta kol, daun bawang, sawi maupun komoditas lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Selasa, mengatakan kultivator merupakan peralatan baru yang akan digunakan para petani di daerah itu.
"Kita upayakan daerah penghasil hortikultra coba kita hidupkan kembali. Kami siap dukung peralatan parang, sekop, dan teknologi baru yang mau kita coba di sini," kata dia.
Melalui kultivator yang hendak diberikan, kata dia, petani setempat tidak harus menggemburkan tanah dan membuat bedeng secara manual lagi.
"Melalui alat ini, petani tinggal menanam saja karena mesin sudah gemburkan tanah dan buat bedeng. Mesin nanti kami perkenalkan saat penyerahan," kata dia.
Ia mengatakan 12 mesin itu merupakan bantuan dari pihak kementerian dan rencana diberikan kepada petani hortikultura potensial di daerah setempat.
Hendri mengatakan bahwa lahan potensial perkebunan di Jayawijaya mencapai 1.910 hektare, akan tetapi 350 hektare di antaranya baru ditanami.
"Ada sekitar 480 itu lahan yang berproduksi. 1.112 hektare lahan yang tidak dirawat. Sekarang kita fokus di 1.200 untuk memperbaiki kembali," kata dia.
Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya juga sudah membagi kawasan-kawasan pertanian tersebut, baik penghasil keladi, wortel serta kol, daun bawang, sawi maupun komoditas lainnya.