Jayapura (ANTARA) - Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas mengatakan kematian Rusli (56), guru SKMN 3 Jayapura, yang jenazahnya ditemukan pada Rabu (14/8) di kawasan Perumnas 4, Waena, diduga bukan korban begal atau pelaku pencurian dengan kekerasan.

"Dugaan itu disebabkan ciri-ciri korban begal tidak ditemui pada jasad Rusli yang diautopsi di RS Bhayangkara. Namun, untuk memastikannya polisi masih terus menyelidikinya," kata Gustav, di Jayapura, Jumat.

Dia menyatakan ada beberapa kejanggalan sedang ditelusuri dan tidak dapat diungkap ke publik.

"Penyelidikan masih terus dilakukan," kata Gustav seraya mengakui hilangnya sepeda motor dan telepon seluler milik korban, diduga hanya untuk mengalihkan agar diduga menjadi korban begal.

"Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap," kata AKBP Urbinas yang didampingi Kabag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra.

Jenazah Rusli, guru SMKN 3 awalnya ditemukan warga yang melintas di kawasan Perumnas 4, Waena, Rabu (14/8) tergeletak di dekat saluran pembuangan air.

Sesaat setelah jasadnya ditemukan, baru diketahui bila itu korban sehari-harinya menjadi guru di SMKN 4 Kotaraja, Jayapura.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024