Asmat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, mengagendakan penyelenggaraan pesta budaya Asmat ke-34 di Kota Agats pada November mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua panitia pesta budaya Asmat 2019 Emerickus Sarkol di Agats pada Selasa (27/8).

“Direncanakan pada 20-26 November 2019. Kami targetkan sekitar 300 ukiran dan anyaman terbaik dilelang kepada pengunjung,” kata Emerickus.

Emerickus mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan seleksi terhadap hasil kerajinan tangan (patung, ukiran, anyaman, noken dan hiasan) masyarakat suku Asmat di kampung-kampung. Hasil karya tangan itu nantinya dilelang dalam pesta budaya ke-34.

“Selain yang dilelang, tentu masyarakat akan memamerkan hasil karya tangannya selama iven pesta budaya. Kita harapkan itu juga akan dibeli oleh pengunjung,” ujarnya.

Katanya, panitia melakukan seleksi di sejumlah kampung yang berada di pusat distrik seperti di Kampung Primapun, Basim, You, Atsy, Amborep, Warse, Fos Kampung Omor dan di Agats ibu kota kabupaten Asmat.

“Sejumlah kampung di ibu kota distrik ini menjadi lokasi seleksi. Warga dari beberapa kampung lain mendatangi lokasi itu untuk ikut seleksi,” ujarnya.

Emerickus menyebutkan seniman yang mengikuti seleksi hasil kerajinan tangan kurang lebih seribu orang. Meski banyak yang berminat, panitia tetap selektif dalam memilih karya tangan yang terbaik.

“Pesta budaya akan digelar bersamaan dengan peringatan HUT ke-50 Keuskupan Agats. Nanti akan lebih ramai dan kita harapkan banyak hasil kerajinan masyarakat yang dibeli,” kata dia.

Ia menambahkan, pesta budaya Asmat (PBA) 2019 akan diganti dengan nama Festival Asmat Pokman (FAP). Alasan penggantian nama iven tersebut karena ingin menjaga kearifan lokal.

“Nama PBA digunakan sejak 1992. Mulai tahun ini diganti dengan nama Festival Asmat Pokman. Pokman dalam bahasa Asmat mengandung arti karya tangan. Informasi ini sudah kami sebarkan,” ujarnya.

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024