Jakarta (ANTARA) - Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Utara menggelar kegiatan silaturahmi dengan masyarakat Papua Jakarta Utara lewat acara bertajuk Merajut Nusantara yang digelar di RW 07 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Rabu (4/9) malam.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengungkapkan, acara ini mampu menunjukkan pada wilayah lain bahwa warga Jakarta Utara bersatu, tidak ada perbedaan suku, ras, agama, dan antargolongan antara masyarakat.
"Kita ingin menunjukkan kepada teman-teman di tempat lain bahwa di Jakarta Utara ini bersatu, tidak ada perbedaan kita semua warga negara hidup berdampingan, aman tenteram, dan damai," kata Kombes Budhi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan itu Budhi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempererat persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh hoaks.
"Mari kita eratkan persatuan dan kesatuan di antara kita. Jangan mudah terprovokasi ataupun mungkin kita mudah terbuai oleh berita-berita yang belum tentu benar. Saring dahulu berita yang kita terima, apakah itu benar atau mungkin hanya berita bohong atau hoaks," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Widjatmoko mengapresiasi acara yang diinisiasi masyarakat dari berbagai lintas suku, agama, ras, dan antargolongan ini. Acara ini dinilai menunjukkan tingginya semangat kecintaan masyarakat terhadap Indonesia.
"Malam hari ini kami (pemerintah, TNI-Polri) berada di sebuah acara dari masyarakat yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa semangat kecintaan terhadap Indonesia bisa lahir dan tumbuh dari mana saja," kata Sigit.
Dengan kolaborasi masyarakat, menurut dia, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak sekadar soal keamanan dan kenyamanan. Namun lebih luas lagi dapat menjadi contoh dalam menjaga sekaligus melestarikan kebhinnekaan di DKI Jakarta.
"Tadi saya sampaikan kalau malam ini kita sama-sama menggunakan mahkota Cendrawasih, itu sebetulnya mengajak semua masyarakat untuk bisa menampilkan kekayaan dan keindahan budaya. Tak hanya ini, kami berharap wilayah lainnya juga bisa sama-sama memberikan kontribusi bagi kerukunan warga Jakarta Utara," katanya.
Senada dengannya, tokoh masyarakat Papua Ayub Faidiban berpesan agar masyarakat Jakarta Utara senantiasa merawat kebhinnekaan. Mendukung dan bekerja sama dalam menyukseskan program pemerintah dan aparat penegak hukum untuk membangun kebersamaan sehingga menghadirkan kenyamanan dan kedamaian di Jakarta Utara.
"Marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan. Kita dukung pemerintah dan aparat penegak hukum yang serta bekerjasama untuk membangun kebersamaan sehingga Jakarta Utara nyaman dan damai. NKRI Harga Mati," katanya.
Acara yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai suku dan agama ini dimeriahkan pentas seni dan kuliner dari berbagai daerah dengan tujuan memperkuat sekaligus melestarikan kebhinnekaan yang telah terjalin dengan baik.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengungkapkan, acara ini mampu menunjukkan pada wilayah lain bahwa warga Jakarta Utara bersatu, tidak ada perbedaan suku, ras, agama, dan antargolongan antara masyarakat.
"Kita ingin menunjukkan kepada teman-teman di tempat lain bahwa di Jakarta Utara ini bersatu, tidak ada perbedaan kita semua warga negara hidup berdampingan, aman tenteram, dan damai," kata Kombes Budhi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan itu Budhi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempererat persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh hoaks.
"Mari kita eratkan persatuan dan kesatuan di antara kita. Jangan mudah terprovokasi ataupun mungkin kita mudah terbuai oleh berita-berita yang belum tentu benar. Saring dahulu berita yang kita terima, apakah itu benar atau mungkin hanya berita bohong atau hoaks," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Widjatmoko mengapresiasi acara yang diinisiasi masyarakat dari berbagai lintas suku, agama, ras, dan antargolongan ini. Acara ini dinilai menunjukkan tingginya semangat kecintaan masyarakat terhadap Indonesia.
"Malam hari ini kami (pemerintah, TNI-Polri) berada di sebuah acara dari masyarakat yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa semangat kecintaan terhadap Indonesia bisa lahir dan tumbuh dari mana saja," kata Sigit.
Dengan kolaborasi masyarakat, menurut dia, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak sekadar soal keamanan dan kenyamanan. Namun lebih luas lagi dapat menjadi contoh dalam menjaga sekaligus melestarikan kebhinnekaan di DKI Jakarta.
"Tadi saya sampaikan kalau malam ini kita sama-sama menggunakan mahkota Cendrawasih, itu sebetulnya mengajak semua masyarakat untuk bisa menampilkan kekayaan dan keindahan budaya. Tak hanya ini, kami berharap wilayah lainnya juga bisa sama-sama memberikan kontribusi bagi kerukunan warga Jakarta Utara," katanya.
Senada dengannya, tokoh masyarakat Papua Ayub Faidiban berpesan agar masyarakat Jakarta Utara senantiasa merawat kebhinnekaan. Mendukung dan bekerja sama dalam menyukseskan program pemerintah dan aparat penegak hukum untuk membangun kebersamaan sehingga menghadirkan kenyamanan dan kedamaian di Jakarta Utara.
"Marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan. Kita dukung pemerintah dan aparat penegak hukum yang serta bekerjasama untuk membangun kebersamaan sehingga Jakarta Utara nyaman dan damai. NKRI Harga Mati," katanya.
Acara yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai suku dan agama ini dimeriahkan pentas seni dan kuliner dari berbagai daerah dengan tujuan memperkuat sekaligus melestarikan kebhinnekaan yang telah terjalin dengan baik.