Jayapura (ANTARA) - Partai Demokrat Provinsi Papua mengakui elektabilitas partai berlambang merci ini, baik di tingkat provinsi maupun di 29 kabupaten kota se-Bumi Cenderawasih menurun pada Pileg 2019.
Lukas Enembe, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua di Jayapura, Selasa, mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya elektabilitas tersebut karena banyak kader partainya yang beralih ke partai lain pada pileg sebelumnya.
"Banyak kader saya berbelok (pindah partai) tapi visi Partai Demokrat jelas, jadi anda (kader) tidak usah ragu, kali ini mungkin tidak terlalu beruntung, hanya delapan kursi tetapi di partai politik tetap tertinggi di mana sebagian besar DPRP, kabupaten kota diduduki kurang lebih hampir sama, dan sebagian besar kader menjadi pimpinan DPRD," katanya.
Menurut Lukas, faktor lainnya dikarenakan penyelenggara pemilu diberikan kewenangan lebih sesuai aturan PKPU, akibatnya penyelenggaraannya tidak bagus, sehingga hal ini harus dievaluasi.
"Jangan berkecil hati walau tidak menang, di mana nafas kehidupan organisasi partai ini pada kader, oleh karena itu melalui perayaan HUT Ke-18 Partai Demokrat, saya mengajak untuk semua bersatu membangun partai ini," katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya bersyukur Partai Demokrat masih berada di urutan enam hasil Pileg 2019, hal tersebut membuktikan partai masih eksis di mana selama 18 tahun sudah banyak yang ditorehkan untuk kepentingan bangsa sesuai motonya "demokratis, religius dan nasionalis".
Perayaan HUT Ke-18 Partai Demokrat yang jatuh pada 9 September 2019, dirayakan oleh jajaran pengurus dan kader DPD Demokrat Provinsi Papua dengan sederhana di salah satu hotel Jayapura, Senin (10/9).
Meski tahun ini dilalui dengan cukup berat, menyusul hasil pemilu legislatif di Papua yang tidak sesuai ekspektasi, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat para kader untuk tetap bersatu membesarkan partai ini.
Lukas Enembe, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua di Jayapura, Selasa, mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya elektabilitas tersebut karena banyak kader partainya yang beralih ke partai lain pada pileg sebelumnya.
"Banyak kader saya berbelok (pindah partai) tapi visi Partai Demokrat jelas, jadi anda (kader) tidak usah ragu, kali ini mungkin tidak terlalu beruntung, hanya delapan kursi tetapi di partai politik tetap tertinggi di mana sebagian besar DPRP, kabupaten kota diduduki kurang lebih hampir sama, dan sebagian besar kader menjadi pimpinan DPRD," katanya.
Menurut Lukas, faktor lainnya dikarenakan penyelenggara pemilu diberikan kewenangan lebih sesuai aturan PKPU, akibatnya penyelenggaraannya tidak bagus, sehingga hal ini harus dievaluasi.
"Jangan berkecil hati walau tidak menang, di mana nafas kehidupan organisasi partai ini pada kader, oleh karena itu melalui perayaan HUT Ke-18 Partai Demokrat, saya mengajak untuk semua bersatu membangun partai ini," katanya.
Dia menjelaskan, pihaknya bersyukur Partai Demokrat masih berada di urutan enam hasil Pileg 2019, hal tersebut membuktikan partai masih eksis di mana selama 18 tahun sudah banyak yang ditorehkan untuk kepentingan bangsa sesuai motonya "demokratis, religius dan nasionalis".
Perayaan HUT Ke-18 Partai Demokrat yang jatuh pada 9 September 2019, dirayakan oleh jajaran pengurus dan kader DPD Demokrat Provinsi Papua dengan sederhana di salah satu hotel Jayapura, Senin (10/9).
Meski tahun ini dilalui dengan cukup berat, menyusul hasil pemilu legislatif di Papua yang tidak sesuai ekspektasi, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat para kader untuk tetap bersatu membesarkan partai ini.