Wamena (ANTARA) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan tidak akan mengusung calon bupati dan wakil bupati peserta pemilu 2020 dengan jejak kepemimpinan suka meninggalkan tempat tugas atau banyak keluar daerah.

Ketua DPD PDIP Provinsi Papua John Wempi Wetipo di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan telah dibuka pendaftaran calon peserta pemilu tahun 2020, khususnya bagi calon bupati yang tidak suka tinggalkan daerah.

Wempi mengatakan banyak gejolak di Papua karena pemimpin jarang berada di tempat tugas, dan hal itu menjadi kriteria khusus bagi PDIP dalam memberikan dukungan kepada calon.

"Harus memiliki integritas. Kalau sudah pakai lambang Garuda di dada, harus fokus menjalankan pemerintahan, lihat rakyat. Jangan sedikit-sedikit berangkat ke luar daerah. Itu satu pertimbangan kita," katanya.

Mantan Bupati Jayawijaya dua periode itu memastikan telah dilakukan monitoring ke 11 kabupaten pelaksana pemilu 2020 di Papua. Termasuk memberikan formulir bagi calon yang hendak maju menggunakan PDIP.

"Setelah berkas calon disampaikan, kami akan melakukan survei, menguji tokoh dari sekian yang mendaftar untuk mendapatkan yang layak diusung oleh PDIP," katanya.

Wempi Wetipo mengatakan 29 berkas calon sudah diterima PDIP dari Kabupaten Nabire dan Merauke.

Dari berkas yang diterima, ada sejumlah bupati dan wakil bupati yang hendak mempersiapkan diri untuk maju lagi pada tahun 2020.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024