Asmat (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Amir Makhmud mengatakan bahwa data yang dikumpulkan terkait peristiwa kebakaran di Agats pada Selasa (17/9) belum valid.

Sebab menurut Amir, tim penanganan kebakaran hingga saat ini masih melakukan pengumpulan informasi di lapangan dan memvalidasi data.

“Data secara administrasi belum valid atau final. Masih ada warga yang datang melaporkan diri sebagai korban. Selain itu kita juga masih memvalidasi data,” kata Amir di Agats, Kamis (19/9).

Yang terhimpun sementara pada Kamis 19 September 2019, kata Amir, keluarga yang terdampak musibah kebakaran sebanyak 397 kepala keluarga dan 1.048 jiwa. Sedangkan bangunan terbakar sebanyak 277 unit.

“Jumlah ini bertambah dibanding hari pertama dan hari sebelumnya. Tapi kami akan verifikasi dengan teliti, jangan sampai ada yang memanfaatkan kesempatan,” ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah setempat menyediakan dua posko penanganan korban kebakaran, yakni di gedung Wiyata Mandala dan aula Masjid Annur. Para korban akan ditampung selama tujuh hari. Selanjutnya disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi.

“Sesuai kesepakatan dalam rapat tim terpadu, kita sepakati seminggu. Tapi akan dilanjutkan kembali apabila warga masih menempati dua posko itu,” kata dia.

Ia menjelaskan bahwa tim terpadu melakukan koordinasi secara intensif dengan kepala daerah setempat dalam rangka melakukan penanganan korban kebakaran di kedua posko tersebut.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinsos Pemprov Papua dan Kementerian Sosial. Untuk bantuan yang masuk saat ini masih dari dalam Asmat, seperti dari organisasi kepemudaan, LSM dan sumbangan pribadi,” ujarnya. (*/adv)

Pewarta : Eman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024