Timika (ANTARA) - Baznas Tanggap Bencana Kabupaten Mimika mengirim bantuan beras dua ton ke Wamena menggunakan penerbangan pesawat herkules TNI AU pada Selasa siang untuk meringankan derita para pengungsi di ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu.
Ketua Baznas Mimika Umar Habib kepada ANTARA di Timika, Selasa, mengatakan bantuan beras itu merupakan titipan dari lembaga Ami Foundation.
Selain mengirim bantuan beras, BTB Mimika juga menyertakan salah satu personelnya, yaitu Agung Arie Perdana berangkat ke Wamena untuk melihat langsung kondisi para pengungsi yang masih tinggal di posko pengungsian Lanud Wamena, Koramil, Kodim dan Polres Jayawijaya.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI AU yang telah membantu memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Wamena. Kami menerima informasi bahwa masih banyak saudara-saudara di Wamena yang mengungsi di Lanud Wamena, Koramil, Kodim, dan Polres Jayawijaya untuk sementara waktu sampai menunggu situasi benar-benar sudah aman mereka bisa kembali ke rumah masing-masing," kata Umar Habib.
Wakil Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mimika itu, mengatakan jajarannya masih menunggu informasi dari Wamena soal kebutuhan apa yang paling mendesak dibutuhkan para pengungsi di Wamena.
Baznas Mimika, katanya, akan mengorganisasi pengumpulan bantuan berupa bahan pangan dan barang kebutuhan pokok lainnya agar nantinya dapat disalurkan ke Wamena dengan pesawat herkules TNI AU dari Timika.
"Kami masih menunggu asesmen dari Pak Agung Arie yang berangkat ke Wamena, apa yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi di sana sehingga kalau ada penerbangan berikutnya kami bisa mengirimkan bantuan sesuai dengan kebutuhan para pengungsi di Wamena," kata Umar Habib.
Umar mengatakan saat ini masih terdapat puluhan pengungsi dari Wamena yang merupakan warga Jawa-Madura yang ditampung sementara di Sekretariat Keluarga Pati di Jalan Semangka, Irigasi, Kelurahan Pasar Sentral, Timika.
"Untuk pengungsi yang beberapa waktu lalu tiba di Timika sekarang tersisa 27 orang, ditambah empat orang yang mengungsi dari Mulia. Itu belum termasuk pengungsi Wamena yang baru tiba di Timika Selasa siang," katanya.
Para pengungsi Wamena sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak tiba di Bandara Timika menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU, Selasa (1/10/2019). (ANTARA/Evarianus Supar)
Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika menyiapkan tiga lokasi untuk menampung sementara pengungsi dari Wamena, yaitu Sekretariat Keluarga Pati, Sekretariat Kerukunan Solo Jalan Yos Sudarso (dekat RSUD Mimika), dan Sekretariat KKJB Jalan Budi Utomo Ujung.
Pada Selasa petang, 204 pengungsi dari Wamena tiba di Timika menggunakan pesawat herkules TNI AU.
Sebagian besar dari para pengungsi yang baru tiba di Timika itu warga Sulawesi Selatan (Toraja dan Bugis/Makassar) serta warga asal Pulau Jawa.
Ketua Baznas Mimika Umar Habib kepada ANTARA di Timika, Selasa, mengatakan bantuan beras itu merupakan titipan dari lembaga Ami Foundation.
Selain mengirim bantuan beras, BTB Mimika juga menyertakan salah satu personelnya, yaitu Agung Arie Perdana berangkat ke Wamena untuk melihat langsung kondisi para pengungsi yang masih tinggal di posko pengungsian Lanud Wamena, Koramil, Kodim dan Polres Jayawijaya.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI AU yang telah membantu memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Wamena. Kami menerima informasi bahwa masih banyak saudara-saudara di Wamena yang mengungsi di Lanud Wamena, Koramil, Kodim, dan Polres Jayawijaya untuk sementara waktu sampai menunggu situasi benar-benar sudah aman mereka bisa kembali ke rumah masing-masing," kata Umar Habib.
Wakil Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mimika itu, mengatakan jajarannya masih menunggu informasi dari Wamena soal kebutuhan apa yang paling mendesak dibutuhkan para pengungsi di Wamena.
Baznas Mimika, katanya, akan mengorganisasi pengumpulan bantuan berupa bahan pangan dan barang kebutuhan pokok lainnya agar nantinya dapat disalurkan ke Wamena dengan pesawat herkules TNI AU dari Timika.
"Kami masih menunggu asesmen dari Pak Agung Arie yang berangkat ke Wamena, apa yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi di sana sehingga kalau ada penerbangan berikutnya kami bisa mengirimkan bantuan sesuai dengan kebutuhan para pengungsi di Wamena," kata Umar Habib.
Umar mengatakan saat ini masih terdapat puluhan pengungsi dari Wamena yang merupakan warga Jawa-Madura yang ditampung sementara di Sekretariat Keluarga Pati di Jalan Semangka, Irigasi, Kelurahan Pasar Sentral, Timika.
"Untuk pengungsi yang beberapa waktu lalu tiba di Timika sekarang tersisa 27 orang, ditambah empat orang yang mengungsi dari Mulia. Itu belum termasuk pengungsi Wamena yang baru tiba di Timika Selasa siang," katanya.
Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika menyiapkan tiga lokasi untuk menampung sementara pengungsi dari Wamena, yaitu Sekretariat Keluarga Pati, Sekretariat Kerukunan Solo Jalan Yos Sudarso (dekat RSUD Mimika), dan Sekretariat KKJB Jalan Budi Utomo Ujung.
Pada Selasa petang, 204 pengungsi dari Wamena tiba di Timika menggunakan pesawat herkules TNI AU.
Sebagian besar dari para pengungsi yang baru tiba di Timika itu warga Sulawesi Selatan (Toraja dan Bugis/Makassar) serta warga asal Pulau Jawa.