Timika (ANTARA) - Komunitas Pemuda Kei di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua mengirimkan bantuan bahan kebutuhan pokok serta uang tunai guna meringankan beban warga yang tertimpa bencana gempa bumi di Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Ketua Komunitas Pemuda Kei Mimika Yosep Temorubun di Timika, Minggu, mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut diperoleh dari aksi pencarian dana dan dari sumbangan internal organisasi Komunitas Pemuda Kei.
"Kami menerjunkan relawan untuk menggalang dana bantuan untuk para korban bencana alam gempa bumi di Provinsi Maluku di beberapa titik ruas utama di Kota Timika seperti perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Belibis depan Bank Papua, perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Pendidikan Pasar Lama dan Jalan Budi Utomo depan Supermarket Diana. Dana yang terkumpul sebesar Rp14.450.000. Ada juga bantuan dari internal Komunitas Pemuda Kei sebesar Rp4.000.000," jelas Yosep.
Menurut dia, total dana yang terkumpul sebesar Rp18.450.000 digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok seperti beras, air mineral, gula, teh, kopi, minyak goreng, mie instan.
Sebagian dana disumbangkan kepada pengelola rumah ibadah yaitu Gereja Katolik, Gereja Protestan dan Masjid di Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Sumbangan dana yang terkumpul telah dipakai untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan langsung diserahkan kepada para korban yang tertimpa bencana gempa bumi melalui perwakilan Komunitas Pemuda Kei Mimika (Ketua Bidang Agama) saudara Hermanus Resubun yang kebetulan saat itu sedang berada di Ambon," kata Yosep.
Komunitas Pemuda Kei Mimika menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh warga Mimika yang tulus dan ikhlas memberikan sumbangan kemanusiaan kepada warga Maluku yang tertimpa bencana gempa bumi.
Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9) pagi.
Sesuai data yang diterima Satgas Penanganan Bencana Gempa Provinsi Maluku di Ambon, Kamis (3/10), korban meninggal akibat gempa bumi itu mencapai 36 orang. Korban meninggal di Kota Ambon tercatat berjumlah 11 orang, Maluku Tengah 15 orang dan di Kabupaten Seram Bagian Barat 10 orang.
Selain menelan korban jiwa, gempa besar tersebut juga memporak-porandakan rumah-rumah warga, gedung sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
Ketua Komunitas Pemuda Kei Mimika Yosep Temorubun di Timika, Minggu, mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut diperoleh dari aksi pencarian dana dan dari sumbangan internal organisasi Komunitas Pemuda Kei.
"Kami menerjunkan relawan untuk menggalang dana bantuan untuk para korban bencana alam gempa bumi di Provinsi Maluku di beberapa titik ruas utama di Kota Timika seperti perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Belibis depan Bank Papua, perempatan Jalan Yos Sudarso-Jalan Pendidikan Pasar Lama dan Jalan Budi Utomo depan Supermarket Diana. Dana yang terkumpul sebesar Rp14.450.000. Ada juga bantuan dari internal Komunitas Pemuda Kei sebesar Rp4.000.000," jelas Yosep.
Menurut dia, total dana yang terkumpul sebesar Rp18.450.000 digunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok seperti beras, air mineral, gula, teh, kopi, minyak goreng, mie instan.
Sebagian dana disumbangkan kepada pengelola rumah ibadah yaitu Gereja Katolik, Gereja Protestan dan Masjid di Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Sumbangan dana yang terkumpul telah dipakai untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan langsung diserahkan kepada para korban yang tertimpa bencana gempa bumi melalui perwakilan Komunitas Pemuda Kei Mimika (Ketua Bidang Agama) saudara Hermanus Resubun yang kebetulan saat itu sedang berada di Ambon," kata Yosep.
Komunitas Pemuda Kei Mimika menyampaikan terima kasih atas dukungan dari seluruh warga Mimika yang tulus dan ikhlas memberikan sumbangan kemanusiaan kepada warga Maluku yang tertimpa bencana gempa bumi.
Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9) pagi.
Sesuai data yang diterima Satgas Penanganan Bencana Gempa Provinsi Maluku di Ambon, Kamis (3/10), korban meninggal akibat gempa bumi itu mencapai 36 orang. Korban meninggal di Kota Ambon tercatat berjumlah 11 orang, Maluku Tengah 15 orang dan di Kabupaten Seram Bagian Barat 10 orang.
Selain menelan korban jiwa, gempa besar tersebut juga memporak-porandakan rumah-rumah warga, gedung sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.