Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menginginkan Kementerian Kelautan dan Perikanan melanjutkan program pembangunan pelabuhan samudera perikanan karena sudah memiliki kajian analisa dampak lingkungan (amdal).

"Permintaan untuk melanjutkan pembangunan pelabuhan samudera perikanan Biak sudah disampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada 'video conference' dari Biak," ujar Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap di Biak, Sabtu.

Ia mengatakan sejalan dengan ditetapkan Biak sebagai Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu maka kehadiran pelabuhan samudera perikanan sebagai tepat.

Bupati Herry Naap mengatakan pelabuhan samudera perikanan dibangun di Biak tidak saja menguntungkan nelayan Papua tetapi Pemkab Biak Numfor juga mendapat imbas penerimaan retribusi daerah.

"Silakan kapal ikan melakukan aktivitas di laut tetapi untuk bongkar muat ikan langsung dilakukan di pelabuhan samudera perikanan," ujarnya.

Selama Biak tidak ada pelabuhan samudera perikanan, kata dia, maka perusahaan ikan yang melakukan penangkapan di wilayah laut Biak tetapi ketika melakukan ekspor harus membongkar muatan di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara.

Ia bertekad melanjutkan pembangunan pelabuhan samudera perikanan Biak karena dampak ekonominya luar biasa bagi daerah bersangkutan.

Ketika disinggung lokasi pelabuhan samudera perikanan Biak, menurut dia, Pemkab Biak Numfor telah menyiapkan desain tempat lokasi pelabuhan.

"Untuk lokasi pelabuhan samudera perikanan Biak bisa diteruskan lokasi Wadibu, Distrik Oridek atau kawasan wilayah Samber, Distrik Yendidori," katanya.

Berdasarkan data pada 2017-2018, Kabupaten Biak Numfor telah masuk Program Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Kementerian Kelautan Perikanan bersama Mimika dan Kabupaten Merauke.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024