Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua memuji kinerja AKBP Agung Marlianto, Kapolres Mimika yang mendapat promosi tugas ke Mabes Polri dalam jabatan sebagai Kasubbaglemwil Baglem Rolemtalasrena.
"Pemerintah dan masyarakat Mimika memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak AKBP Agung Marlianto atas pengabdiannya selama bertugas di Kabupaten Mimika. Kinerja beliau luar biasa. Mimika yang dulunya dikenal sebagai daerah rawan konflik justru selama kepemimpinan beliau sebagai Kapolres Mimika bisa berubah menjadi daerah yang aman dan damai," kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Jumat.
John mengakui semua pejabat Kapolres yang pernah bertugas di Mimika pasti mengalami tantangan berat mengingat dari dulu wilayah yang kaya akan potensi sumber daya pertambangannya itu sering bergejolak seperti perang suku, konflik sosial, tingkat kriminalitas yang tinggi maupun ancaman gangguan dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.
Sejak bertugas di Mimika pada Maret 2018, katanya, AKBP Agung Marlianto, mampu meredam konflik antarkelompok masyarakat di Distrik Kwamki Narama (Kwamki Lama), daerah dekat Bandara Mozes Kilangin Timika yang setiap saat selalu terjadi perang suku.
Konflik antarkelompok warga di Mimika juga nyaris tidak pernah ada saat perhelatan Pilkada Mimika pada Juni 2018, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden serentak pada April 2019.
Adapun saat terjadi aksi kekerasan di sejumlah daerah di Papua baru-baru ini sebagai ekses dari kasus rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, situasi kamtibmas di Mimika juga dinilai sangat aman dan kondusif.
"Mimika sampai sekarang situasinya cukup aman dan kondusif berkas kerja keras Kapolres bersama jajarannya, didukung TNI dan seluruh komponen masyarakat Mimika. Selama kepemimpinan Bapak AKBP Agung Marlianto praktis tidak pernah ada kasus menonjol di Mimika karena beliau sangat tegas, koordinasi dan kerja sama beliau dengan pemerintah daerah dan semua komponen juga sangat bagus," kata John.
Pemkab dan masyarakat Mimika, katanya, memberikan dukungan penuh kepada AKBP Agung Marlianto dalam tugas dan jabatannya yang baru dan berharap suatu saat bisa kembali ke Papua dalam tugas, peran dan jabatannya yang lebih tinggi.
Wabup Mimika juga menyambut baik penunjukan AKBP I Gusti Gede Era Adhinata sebagai Kapolres Mimika yang baru menggantikan AKBP Agung Marlianto.
"Selamat datang kembali ke Mimika untuk Pak Era Adhinata. Kami berharap beliau dapat mempertahankan apa yang telah dirintis oleh Pak Agung Marlianto, bahkan jauh lebih baik mengingat sebelumnya Pak Era Adhinata pernah bertugas sebagai Waka Polres Mimika," kata John.
AKBP I Gusti Gede Era Adhinata sebelumnya bertugas sebagai penyidik madya pada Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sesuai Surat Telegram Nomor: ST/2852/X/KEP/2019 tanggal 21 Oktober 2019 dan Surat Telegram Nomor: ST/2855/X/KEP/2019 tanggal 21 Oktober 2019 yang ditandatangani Asisten SDM Polri, Irjen Pol Eko Indra Heri, terdapat 10 pejabat Kapolres Papua yang dimutasikan.
Para Kapolres yang dimutasikan itu antara lain Kapolres Jayawijaya, Kapolres Sarmi, Kapolres Keerom, Kapolres Kepulauan Yapen, Kapolres Waropen, Kapolres Boven Digoel, Kapolres Mappi, Kapolres Mimika, Kapolres Merauke dan Kapolres Puncak Jaya.
"Pemerintah dan masyarakat Mimika memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak AKBP Agung Marlianto atas pengabdiannya selama bertugas di Kabupaten Mimika. Kinerja beliau luar biasa. Mimika yang dulunya dikenal sebagai daerah rawan konflik justru selama kepemimpinan beliau sebagai Kapolres Mimika bisa berubah menjadi daerah yang aman dan damai," kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Jumat.
John mengakui semua pejabat Kapolres yang pernah bertugas di Mimika pasti mengalami tantangan berat mengingat dari dulu wilayah yang kaya akan potensi sumber daya pertambangannya itu sering bergejolak seperti perang suku, konflik sosial, tingkat kriminalitas yang tinggi maupun ancaman gangguan dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.
Sejak bertugas di Mimika pada Maret 2018, katanya, AKBP Agung Marlianto, mampu meredam konflik antarkelompok masyarakat di Distrik Kwamki Narama (Kwamki Lama), daerah dekat Bandara Mozes Kilangin Timika yang setiap saat selalu terjadi perang suku.
Konflik antarkelompok warga di Mimika juga nyaris tidak pernah ada saat perhelatan Pilkada Mimika pada Juni 2018, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden serentak pada April 2019.
Adapun saat terjadi aksi kekerasan di sejumlah daerah di Papua baru-baru ini sebagai ekses dari kasus rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, situasi kamtibmas di Mimika juga dinilai sangat aman dan kondusif.
"Mimika sampai sekarang situasinya cukup aman dan kondusif berkas kerja keras Kapolres bersama jajarannya, didukung TNI dan seluruh komponen masyarakat Mimika. Selama kepemimpinan Bapak AKBP Agung Marlianto praktis tidak pernah ada kasus menonjol di Mimika karena beliau sangat tegas, koordinasi dan kerja sama beliau dengan pemerintah daerah dan semua komponen juga sangat bagus," kata John.
Pemkab dan masyarakat Mimika, katanya, memberikan dukungan penuh kepada AKBP Agung Marlianto dalam tugas dan jabatannya yang baru dan berharap suatu saat bisa kembali ke Papua dalam tugas, peran dan jabatannya yang lebih tinggi.
Wabup Mimika juga menyambut baik penunjukan AKBP I Gusti Gede Era Adhinata sebagai Kapolres Mimika yang baru menggantikan AKBP Agung Marlianto.
"Selamat datang kembali ke Mimika untuk Pak Era Adhinata. Kami berharap beliau dapat mempertahankan apa yang telah dirintis oleh Pak Agung Marlianto, bahkan jauh lebih baik mengingat sebelumnya Pak Era Adhinata pernah bertugas sebagai Waka Polres Mimika," kata John.
AKBP I Gusti Gede Era Adhinata sebelumnya bertugas sebagai penyidik madya pada Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sesuai Surat Telegram Nomor: ST/2852/X/KEP/2019 tanggal 21 Oktober 2019 dan Surat Telegram Nomor: ST/2855/X/KEP/2019 tanggal 21 Oktober 2019 yang ditandatangani Asisten SDM Polri, Irjen Pol Eko Indra Heri, terdapat 10 pejabat Kapolres Papua yang dimutasikan.
Para Kapolres yang dimutasikan itu antara lain Kapolres Jayawijaya, Kapolres Sarmi, Kapolres Keerom, Kapolres Kepulauan Yapen, Kapolres Waropen, Kapolres Boven Digoel, Kapolres Mappi, Kapolres Mimika, Kapolres Merauke dan Kapolres Puncak Jaya.