Jayapura (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura Frans Pekey menilai pelaksanaan pesta paduan suara gerejani (Pesparani) I Katolik tingkat Provinsi Papua di daerah itu lebih menumbuhkembangkan dan memupuk rasa persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.

"Kami bersyukur dengan ditunjuknya Kota Jayapura sebagai pelaksana Pesparani I Katolik, yang pertama bisa memupuk dan menyatukan persaudaraan umat Katolik dan semua agama yang ada di kota ini," katanya usai acara pembukaan Pesparani I Katolik tingkat Provinsi Papua di auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen), Distrik Abepura, Kota Jayapura, Kamis malam.

Apalagi, kata dia, sebagai ibu kota Provinsi Papua, Kota Jayapura merupakan kota heterogen baik dari suku, agama, ras dan golongan, hingga budaya, dan dengan adanya pelaksanaan Pesparani tersebut menunjukkan keberagaman di semua tingkatan.

"Dengan Pesparani ini menunjukkan keberagaman. Keberagaman bukan perbedaan tetapi menunjukkan kekuatan dan keharmonisan kehidupan umat beragama," katanya.

Frans juga menyampaikan selamat datang dan bertanding kepada 14 kontingen perwakilan dari 14 kabupaten/kota di Bumi Cenderawasih yang mengikuti kegiatan itu dari 14-18 November 2019.

"Selamat bertanding untuk semua perwakilan kontingen. Kota Jayapura sebagai tuan rumah telah menyiapkan 13 bus untuk akomodasi serta kebutuhan lainnya. Harapannya kegiatan ini memberikan pesan damai untuk kita semua," katanya.

Ia juga mengapresiasi penampilan dari Qasidah Az Zahra dari Masjid Raya Jayapura yang mewarnai acara pembukaan tersebut.

Pesparani I di Provinsi Papua diikuti oleh 14 dari 29 kabupaten/kota, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Jayawijaya, Deiyai, Dogiyai, Nabire, Merauke, Asmat, Mappi, Biak, Yahukimo, Kepulauan Yapen dan Waropen.

Lomba Pesparani akan dilaksanakan pada empat lokasi yakni Gereja Kristus Terang Dunia Waena, LPMP Kotaraja, Gereja Pniel Kotaraja dan STFT Fajar Timur Abepura dengan 13 mata lomba.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024