Wamena (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jayawijaya, Provinsi Papua, menyebutkan pelajar yang meminta pindah dari Wamena pascakerusuhan bertambah menjadi 622 orang.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo di Wamena, Ibu Kota kabupaten Jayawijaya, Senin, mengatakan jumlah itu sudah mendapat keterangan pindah dari dinas.

"Siswa yang pindah definitif ada 622 orang, dimana setiap minggu ada penambahan. Siswa yang tidak ada keterangan sekitar 55 persen atau sekitar 10 ribuan," katanya.

Data terakhir per 11 November itu menyebutkan baru 65 persen guru di 64 sekolah terdampak kerusuhan, yang sudah kembali melaksanakan tugas.

"Dari 971 orang, baik guru ASN dan honor, yang hadir baru 630 orang guru untuk semua tingkatan dari TK, SD, SMP, SMA/SMK," katanya.

Sementara jumlah siswa yang sudah hadir untuk mengikuti pelajaran sebanyak 7.215 atau 45 persen.

"Dari 17.425 orang yang terdaftar pada 64 sekolah di Kota Wamena yang terdampak, baru 7.215 yang hadir untuk ikuti proses pembelajaran," katanya.

Selain siswa yang dinyatakan pindah, khusus di SMA Negeri 1 Wamena terdapat tiga orang guru yang pindah atau keluar dari Jayawijaya setelah kerusuhan.

"Tiga guru ini dari unsur guru tidak tetap," kata Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024