Jayapura (ANTARA) - Akademisi Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua mendorong tradisi adat setempat dapat diarsipkan, karena masih banyaknya anak muda asli Bumi Cenderawasih yang belum mengetahui tradisi-tradisi yang ada di kampung halamannya.
Akademisi ISBI Tanah Papua Muhammad Ilham Mustain Murda di Jayapura Rabu mengatakan, proses upacara adat masih terus dilakukan hingga kini, namun yang menjadi perhatian kegiatan tersebut hanya diketahui oleh para orang tua bukan generasi milenial.
“Untuk itu kami mendorong setiap upacara adat yang dilakukan ini harus diarsipkan karena ini merupakan warisan budaya yang harus dijaga dengan baik,” katanya.
Menurut Ilham, upacara adat yang sering dilakukan salah satunya adalah bakar batu, lalu proses peminangan, serta saat melakukan panen padi.
“Namun yang perlu menjadi perhatian adalah harus ada yang mewarisi tradisi upacara adat tersebut, dan itu menjadi tanggung jawab tokoh adat serta anak muda setempat,” katanya.
Dia menjelaskan pula, seperti pada acara Indonesia Art Movement di mana pihaknya menampilkan karya upacara bakar batu di Galeri Indonesia Kaya (GIK1Dekade) dengan melibatkan anak muda dan masyarakat asli Papua.
Saat acara berlangsung salah satu anak mahasiswa asli Papua ada yang baru mengetahui tentang tradisi bakar batu itu.
“Jadi mahasiswa itu kaget karena dia lahir besar di kota sehingga upacara adat seperti ini baru pertama kali dilihatnya. Hal-hal beginilah yang harus diantisipasi mulai dari sekarang,” katanya lagi.
Karena itu pihaknya berharap kepada generasi milenial asli Papua jangan malu memperkenalkan atau menerapkan budaya ini, karena adat istiadat setiap kabupaten se-Tanah Papua memiliki nilai-nilai kehidupan yang bisa dipelajari, seperti salah satunya proses bakar batu tadi.