Biak (ANTARA) - Sebanyak 30 pelaku usaha kecil orang asli Papua (OAP) dari berbagai kampung di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengikuti pelatihan memproduksi handycraf dan suvenir untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga setempat, Selasa.

Staf ahli Bupati Biak Abdul Kahar mengatakan dengan diberikannya ketrampilan diharapkan dapat menghasilkan beragam jenis suvenir sehingga bisa mendatangkan uang buat usaha keluarga.

Kahar mengakui, program unggulan Biak sektor pariwisata dan perikanan sangat potensial menghasilkan karya suvenir dari alam Biak.

Kepada peserta pelatihan suvenir dan handycraf, menurut Staf Ahli, diminta bisa menyerap ilmu pengetahuan dari para instruktur sehingga setelah selesai pelatihan dapat menghasilkan berbagai produk suvenir.

"Pemkab Biak Numfor sangat berterima kasih dengan Dinas Koperasi Provinsi Papua yang telah menjadikan Biak sebagai tempat pelatihan," ungkap staf ahli Bupati Abdul Kahar didampingi Kadis Koperasi Biak Abdul Manan dan Sekretaris Dinas Koperasi Papua Ir Anton Wibowo.

Salah satu seniman Biak, Hosea Mirino mengakui, pelatihan suvenir sangat bermanfaat untuk pelaku UKM orang asli Papua.

"Banyak karya suvenir, hiasan tutup kepala, makanan dan sambel tuna produksi pelaku usaha OAP, ya pelatihan ini bisa menambah pengetahuan dan ketrampilan orang asli Papua," harap Hosea sebagai peserta pelatihan.

Ia mengharapkan, dengan mengikuti pelatihan pelaku usaha OAP tidak hanya memperoleh pengetahuan saja tetapi peserta langsung memperoleh ketrampilan mengelola potensi sumber daya alam Biak.

"Pelatihan suvenir dan handycraf memberikan manfaat secara nyata untuk menambah pendapatan ekonomi pelaku usaha OAP," katanya.

Pelatihan ketrampilan handycraf dan suvenir bagi puluhan pelaku usaha OAP diselenggarakan Dinas Koperasi Provinsi Papua berlangsung selama dua hari yakni 19-20 November 2019.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024