Jayapura (ANTARA) - Yayasan Baitul Maal PLN melaksanakan kegiatan 'Trauma Healing' atau pemulihan trauma yang berpusat di Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di tanah Papua Cabang Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dalam kegiatan tersebut Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menggandeng konsultan pemulihan trauma sekaligus Direktur Lembaga Empowerment Of HumanSolution (EMH Solution) dan School Of Life, Leswadi ST beserta tim untuk memumilihkan trauma para pelajar pascatragedi konflik sosial 23 November 2019 di Wamena.
"Kegiatan trauma healing ini di ikuti ratusan siswa yang terdiri dari sekolah SMK Sidratul Muntaha dan SMP Nurul Haq YAPIS Wamena," kata Ketua YBM PLN Basri La Ndika ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu malam.
Kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan sesudah anak-anak sekolah selesai melaksanakan ujian akhir semester.
"Diakhir kegiatan tersebut YBM PLN membagikan tas sekolah kepada para anak sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut.
Basri La Ndika selaku amil YBM PLN unit induk Wilayah Papua dan Papua Barat mengatakan Kegiatan itu dilakukan dari 19-20 November 2019.
Adapun tema dari kegiatan Trauma Healing adalah Tetap Kuat Menghadapi Cobaan dan Menjadi Pribadi Yang Terhormat Dalam Kondisi Apapun.
"Tema di atas sengaja kami ambil guna kembali membangkitkan semangat anak-anak sekolah pascakejadian konflik sosial diwamena pada 23 September 2019 yang lalu. Semoga dengan kegiatan Trauma Healing yang dilakukan oleh YBM PLN ini bisa kembali memberikan semangat baru serta bisa melupakan dan tidak membekas dalam memori mereka," katanya.
Sementara itu, Tarsan Yalida, SE, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK Sidratul Muntaha di YAPIS Wamena mengucapkan banyak terima kasih kepada YBM PLN karena telah memilih sekolahnya untuk dijadikan sebagai pusat kegiatan Trauma Healing.
Tarsan Yalida mengungkapkan disaat kejadian tragedi konflik sosial, SMK Sidratul Muntaha dan SMP Nurul Haq YAPIS Wamena mengisahkan sebuah Trauma yang mendalam bagi para siswanya.
"Pasca kejadian tersebut para anak didiknya diliburkan selama 2 minggu dan kegiatan proses belajar mengajar baru kembali normal pada 7 Oktober 2019," katanya.
Dalam kegiatan tersebut Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menggandeng konsultan pemulihan trauma sekaligus Direktur Lembaga Empowerment Of HumanSolution (EMH Solution) dan School Of Life, Leswadi ST beserta tim untuk memumilihkan trauma para pelajar pascatragedi konflik sosial 23 November 2019 di Wamena.
"Kegiatan trauma healing ini di ikuti ratusan siswa yang terdiri dari sekolah SMK Sidratul Muntaha dan SMP Nurul Haq YAPIS Wamena," kata Ketua YBM PLN Basri La Ndika ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Rabu malam.
Kegiatan tersebut, kata dia, dilakukan sesudah anak-anak sekolah selesai melaksanakan ujian akhir semester.
"Diakhir kegiatan tersebut YBM PLN membagikan tas sekolah kepada para anak sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut.
Basri La Ndika selaku amil YBM PLN unit induk Wilayah Papua dan Papua Barat mengatakan Kegiatan itu dilakukan dari 19-20 November 2019.
Adapun tema dari kegiatan Trauma Healing adalah Tetap Kuat Menghadapi Cobaan dan Menjadi Pribadi Yang Terhormat Dalam Kondisi Apapun.
"Tema di atas sengaja kami ambil guna kembali membangkitkan semangat anak-anak sekolah pascakejadian konflik sosial diwamena pada 23 September 2019 yang lalu. Semoga dengan kegiatan Trauma Healing yang dilakukan oleh YBM PLN ini bisa kembali memberikan semangat baru serta bisa melupakan dan tidak membekas dalam memori mereka," katanya.
Sementara itu, Tarsan Yalida, SE, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK Sidratul Muntaha di YAPIS Wamena mengucapkan banyak terima kasih kepada YBM PLN karena telah memilih sekolahnya untuk dijadikan sebagai pusat kegiatan Trauma Healing.
Tarsan Yalida mengungkapkan disaat kejadian tragedi konflik sosial, SMK Sidratul Muntaha dan SMP Nurul Haq YAPIS Wamena mengisahkan sebuah Trauma yang mendalam bagi para siswanya.
"Pasca kejadian tersebut para anak didiknya diliburkan selama 2 minggu dan kegiatan proses belajar mengajar baru kembali normal pada 7 Oktober 2019," katanya.