Timika (ANTARA) - Sebanyak 600 personel gabungan TNI dan Polri akan mengamankan Kota Timika dan sekitarnya mengantisipasi peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka/OPM pada 1 Desember 2019.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Sabtu, mengatakan semua personel akan ditempatkan di pos-pos pengamanan yang telah ditentukan.
Sebanyak 58 titik pengamanan di seluruh Mimika akan ditempati oleh aparat gabungan TNI dan Polri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki saat peringatan HUT organisasi separatis Papua Merdeka itu.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan dan pemberitahuan kepada semua pihak agar tidak menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan maupun eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelompok manapun yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ingin memisahkan diri dari NKRI maka pasti akan kami tindak tegas," kata AKBP Era Adhinata usai memimpin apel konsolidasi TNI dan Polri bertempat di Lapangan Timika Indah, Sabtu petang.
Kapolres memastikan situasi kamtibmas di Mimika secara umum hingga kini masih aman terkendali. Kondisi serupa juga terjadi di area pertambangan PT Freeport Indonesia mulai dari kawasan dataran tinggi di Tembagapura dan sekitarnya hingga di kawasan dataran rendah seperti Kuala Kencana, Pelabuhan Portsite Amamapare dan lainnya.
Menyinggung tentang kemungkinan ada kelompok-kelompok tertentu yang akan mengibarkan bendera bintang kejora bertepatan dengan peringatan HUT organisasi separatis Papua Merdeka pada Minggu 1 Desember 2019, Kapolres menegaskan jajarannya akan melakukan tindakan tegas.
"Kalau ada yang melakukan seperti itu, yah kita akan turunkan dan pelakunya ditangkap dan diproses," ujar AKBP Era Adhinata.
Sejak tiga hari terakhir, Polres Mimika bersama jajaran TNI setempat menggelar razia besar-besaran senjata tajam maupun benda-benda yang mencurigakan di sejumlah titik di Kota Timika.
Razia senjata tajam tersebut dalam rangka mengamankan Kota Timika lantaran hingga kini masih saja terjadi kasus pencurian, pencurian dengan kekerasan, jambret dan beragam tindak kriminalitas lainnya.
Prajurit TNI dan Polri mengikuti apel konsolidasi dalam rangka pengamanan mengantisipasi HUT Organisasi Papua Merdeka/OPM di Lapangan Timika Indah, Sabtu (30/11/2019) petang. (ANTARA/Evarianus Supar)
Selain itu, pengamanan juga disiagakan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU di Kota Timika lantaran dalam beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan BBM hingga memicu antrean panjang kendaraan.
"Untuk pengamanan di setiap SPBU, kami tempatkan 20 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengatur lalu lintas agar lancar dan mencegah terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki seperti pembelian BBM secara berlebihan untuk kepentingan dijual kembali dengan harga mahal. Kami mengingatkan warga Timika agar jangan coba-coba menimbun BBM untuk mencari keuntungan pribadi di atas penderitaan orang lain," kata AKBP Era Adhinata.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata di Timika, Sabtu, mengatakan semua personel akan ditempatkan di pos-pos pengamanan yang telah ditentukan.
Sebanyak 58 titik pengamanan di seluruh Mimika akan ditempati oleh aparat gabungan TNI dan Polri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki saat peringatan HUT organisasi separatis Papua Merdeka itu.
"Kami sudah mengeluarkan imbauan dan pemberitahuan kepada semua pihak agar tidak menggelar kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan maupun eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kelompok manapun yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ingin memisahkan diri dari NKRI maka pasti akan kami tindak tegas," kata AKBP Era Adhinata usai memimpin apel konsolidasi TNI dan Polri bertempat di Lapangan Timika Indah, Sabtu petang.
Kapolres memastikan situasi kamtibmas di Mimika secara umum hingga kini masih aman terkendali. Kondisi serupa juga terjadi di area pertambangan PT Freeport Indonesia mulai dari kawasan dataran tinggi di Tembagapura dan sekitarnya hingga di kawasan dataran rendah seperti Kuala Kencana, Pelabuhan Portsite Amamapare dan lainnya.
Menyinggung tentang kemungkinan ada kelompok-kelompok tertentu yang akan mengibarkan bendera bintang kejora bertepatan dengan peringatan HUT organisasi separatis Papua Merdeka pada Minggu 1 Desember 2019, Kapolres menegaskan jajarannya akan melakukan tindakan tegas.
"Kalau ada yang melakukan seperti itu, yah kita akan turunkan dan pelakunya ditangkap dan diproses," ujar AKBP Era Adhinata.
Sejak tiga hari terakhir, Polres Mimika bersama jajaran TNI setempat menggelar razia besar-besaran senjata tajam maupun benda-benda yang mencurigakan di sejumlah titik di Kota Timika.
Razia senjata tajam tersebut dalam rangka mengamankan Kota Timika lantaran hingga kini masih saja terjadi kasus pencurian, pencurian dengan kekerasan, jambret dan beragam tindak kriminalitas lainnya.
Selain itu, pengamanan juga disiagakan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU di Kota Timika lantaran dalam beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan BBM hingga memicu antrean panjang kendaraan.
"Untuk pengamanan di setiap SPBU, kami tempatkan 20 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengatur lalu lintas agar lancar dan mencegah terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki seperti pembelian BBM secara berlebihan untuk kepentingan dijual kembali dengan harga mahal. Kami mengingatkan warga Timika agar jangan coba-coba menimbun BBM untuk mencari keuntungan pribadi di atas penderitaan orang lain," kata AKBP Era Adhinata.