Timika (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Mimika, Papua Tengah menyebut saat ini daerah Mimika dan sekitarnya telah memasuki periode peralihan menuju puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada Juni 2025.
Prakirawan BMKG Soni Hartono di Timika, Kamis, mengatakan pada April 2025 masih terjadi hujan sporadis atau hujan yang terjadi tidak merata dan saat ini menunjukkan cuaca lebih panas disertai hujan ringan.
"Dinamika arah angin turut mempengaruhi pola hujan di Mimika dan saat ini arah angin barat bergerak ke arah timur sehingga memicu pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan disertai petir terutama di sore hari," katanya.
Menurut Hartono, wilayah Mimika dikenal dengan daerah dengan memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun tanpa adanya musim kemarau.
"Hal ini disebabkan oleh ambang batas curah hujan bulanan yang melebihi 150 milimeter sehingga Mimika selalu dalam musim hujan," ujarnya.
Dia menjelaskan meski tergolong daerah yang curah hujan tinggi namun distribusi hujan di daerah tersebut tidak merata.
"Hujan lebat selalu turun dalam waktu singkat seperti pada pagi hari dan sore hari sementara siang hari terasa panas," katanya lagi.
Dia menambahkan kondisi saat ini tentu berdampak pada sektor pertanian terutama pada tanaman yang membutuhkan sinar matahari seperti tomat dan cabai.
"Sehingga hal inilah yang juga mempengaruhi harga cabai dan tomat mengalami kenaikan dalam waktu tertentu," ujarnya.
