Jayapura (ANTARA) - Kepala BMKG Petrus Demon Sili mengatakan terjadinya gelombang tinggi di perairan utara Papua hingga Papua Barat disebabkan siklon tropis Kammuri.

Berdasarkan hasil analisis peta angin lapisan atas dan informasi siklon tropis yang dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) BMKG terungkap siklon tropis Kammuri mempengaruhi tinggi gelombang di wilayah perairan utara Papua hingga Papua Barat .

Dari hasil pantauan TCWC BMKG, siklon Kammuri bergerak kearah barat laut menjauhi wilayah Papua, kata Petrus seraya menambahkan dampaknya terjadi gelombang dalam sepekan yakni dari tanggal 28 Nopember hingga 4 Desember 2019 diperkirakan pada kategori moderete (1,25-2,50) meter hingga signifikan (2,5-4,0 meter).

"Akibat terjadinya gelombang tinggi pihaknya berharap tetap memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," ujar Petrus.

Ia mengatakan keselamatan pelayanan diharapkan tetap diwaspadai oleh perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ukuran besar termasuk kapal cargo dan kapal pesiar.

Selain itu masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai agar waspada terhadap gelombang tinggi, harap Petrus Demon Sili.

Sementara itu beberapa warga yang bermukim di pesisir pantai Hamadi mengaku, dampak dari gelombang tinggi mulai dirasakan Jumat (29/11) sorer hingga menyebabkan air laut terhempas mendekati halaman rumah.

“Memang dampak gelombang tinggi sempat membuat khawatir karena air laut sempat menggenangi halaman,“ ujar Marta yang tinggal di Pantai Hamadi.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024