Jayapura (ANTARA) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengatakan pembangunan kembali sejumlah bangunan rusak akibat kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dijadwalkan selesai April 2020.
"Presiden Jokowi sudah menargetkan rekonstruksi bangunan yang rusak akibat kerusuhan Wamena selesai Apri 2020 kecuali kantor Bupati Jayawijaya. Karena itu sekarang sedang tender sehingga pengerjaan dapat dilakukan," kata Wetipo kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan untuk pembangunan rumah warga dikerjakan TNI-AD, sedangkan 403 ruko nantinya akan diserahkan kepada pengusaha lokal melalui Gapensi sehingga pengerjaannya dapat sesuai target.
Sedangkan pembangunan kembali kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, katanya, masih dilakukan pembicaraan dengan pemda setempat sehingga pembiayaannya tidak dilakukan melalui dua mata anggaran. Khusus untuk pembangunan kantor bupati, PUPR sudah mengalokasikan dana Rp 220 miliar.
Mantan Bupati Jayawijaya itu ketika ditanya tentang pembangunan kampus Yapis yang juga terbakar, mengaku saat ini sedang proses tender.
“Seluruh bangunan yang menjadi korban kerusuhan di Wamena akan dibangun kembali dan tim dari PUPR sudah melakukan penghitungan,” kata Wetipo seraya mengatakan tidak bisa mengungkapkan nilai nominalnya karena takut salah.
Wetipo mengaku selain di Wamena, PUPR juga akan membangun kembali perkantoran yang dirusak di Jayapura, seperti kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).
Sedangkan kantor KPU Papua masih dilakukan pembicaraan dengan Pemprov Papua karena PUPR hanya mengalokasi dana untuk pembangunan dua lantai sementara gambar yang diusulkan untuk enam lantai.
"Presiden Jokowi sudah menargetkan rekonstruksi bangunan yang rusak akibat kerusuhan Wamena selesai Apri 2020 kecuali kantor Bupati Jayawijaya. Karena itu sekarang sedang tender sehingga pengerjaan dapat dilakukan," kata Wetipo kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu.
Ia mengatakan untuk pembangunan rumah warga dikerjakan TNI-AD, sedangkan 403 ruko nantinya akan diserahkan kepada pengusaha lokal melalui Gapensi sehingga pengerjaannya dapat sesuai target.
Sedangkan pembangunan kembali kantor Bupati Jayawijaya di Wamena, katanya, masih dilakukan pembicaraan dengan pemda setempat sehingga pembiayaannya tidak dilakukan melalui dua mata anggaran. Khusus untuk pembangunan kantor bupati, PUPR sudah mengalokasikan dana Rp 220 miliar.
Mantan Bupati Jayawijaya itu ketika ditanya tentang pembangunan kampus Yapis yang juga terbakar, mengaku saat ini sedang proses tender.
“Seluruh bangunan yang menjadi korban kerusuhan di Wamena akan dibangun kembali dan tim dari PUPR sudah melakukan penghitungan,” kata Wetipo seraya mengatakan tidak bisa mengungkapkan nilai nominalnya karena takut salah.
Wetipo mengaku selain di Wamena, PUPR juga akan membangun kembali perkantoran yang dirusak di Jayapura, seperti kantor Majelis Rakyat Papua (MRP).
Sedangkan kantor KPU Papua masih dilakukan pembicaraan dengan Pemprov Papua karena PUPR hanya mengalokasi dana untuk pembangunan dua lantai sementara gambar yang diusulkan untuk enam lantai.