Jayapura (ANTARA) - Dekenat Kabupaten Keerom menjalin kerja sama dengan Persatuan Karya Darma Kesehatan Indonesia (Perdaki) Pusat di Jakarta untuk menangani penyakit malaria di kabupaten tersebut.

"Kerja sama dilaksanakan sejak 2018," kata Pastor Krispinus Bidi di Jayapura, Sabtu.

Menurut dia, Keerom memiliki tiga wilayah pelayanan malaria yaitu Keerom I, Keerom II dan Keerom III. Di antaranya Keerom I mencapai empat Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dengan satu Unit Pengelola Kegiatan (UPK).

Empat UKBM itu yakni dua di Distrik Arso, dua di Distrik Waris.

"Sejak 2018 kita sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh di setiap UKBM itu, entah itu kepala kampung, kepala distrik, tokoh adat, kepala puskesmas dan juga merekrut kader dari setiap UKBM dan tenaga kesehatan," ujarnya.

Hingga kini, menurut dia, kegiatan penanganan malaria yang dilakukan oleh pihaknya meliputi  penyuluhan, pemeriksaan dan pengobatan. Namun, ada inovasi yang dibuat yaitu bagimana pencegahan malaria.

"Pencegahan yang sudah kita lakukan yaitu penanaman serai merah, itu salah satu kegiatan atau program yang kita lakukan yang mana lebih pada pencehahan malaria. Karena kita tahu bersama bahwa daerah Keerom ini angka api malariannya itu masih sangat tinggi," ujarnya.

Menurut dia, seluruh kegiatan yang dilakukan dibiayai oleh Global Fun dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom. Memang dalam penanganan malaria banyak kekurangan namun ada upaya perbaikan-perbaikan yang terus dilakukan.

Ia menambahkan, pihaknya bersama Dinkes Keerom selalu melakukan koordinasi dan evaluasi bulanan, dan juga evaluasi tahunan menyangkut penanganan malaria di Keerom. Dari evaluasi yang dilakukan, mulai ada perubahan-perubahan.


Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024