Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyatakan pembangunan jalan Trans Papua yang akan menghubungkan wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dapat meningkatkan perekonomian dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Kamis, mengatakan kegiatan perekonomian dapat meningkat karena pembangunan jalan Trans Papua ini akan memperlancar arus barang dan jasa di Bumi Cenderawasih.

"Selain PON XX pada 2020, hal lain yang patut didukung dan dibanggakan adalah pembangunan jalan Trans Papua di mana ditargetkan dapat tersambung serta berfungsi sepenuhnya pada 2020," katanya.

Menurut Musaad, pembangunan infrastruktur di Papua, terutama jalan, telah berperan untuk memperlancar arus barang dan jasa serta menjaga stabilisasi harga.

Harga-harga di Papua yang terkendali dan juga daya beli masyarakat setempat yang mengalami perbaikan menjadi penyebab inflasi November 2019 di wilayah ini berada pada 1,03 persen.

"Inflasi di Papua pada November 2019 tercatat sebesar 1,03 persen (year on year), jauh lebih rendah dibandingkan pada bulan yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat 6,83 persen (yoy)," ujarnya.

Ia memastikan tingkat inflasi yang rendah dan terjaga pada 2019 itu tidak terlepas dari terjaganya pasokan serta lancarnya distribusi komoditas di Papua.

"Kami sangat mengapresiasi Bank Indonesia yang selalu menjadi inisiator dalam rangka menjaga stabilitas harga di Papua bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat," kata Musaad.

Namun, perlu upaya lebih dari berbagai pihak yang tergabung dalam TPID Papua, keterlibatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), aparat penegak hukum serta pemangku kepentingan lainnya, dalam menjaga ketersediaan pasokan maupun ekspektasi masyarakat.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024