Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 295 personel Polri disiagakan untuk menghadapi bencana 2020 di Papua dengan membentuk tujuh satuan tugas.

Kesiapsiagaan personel Polri di lingkungan Polda Papua digelar saat apel gelar pasukan, kontinjensi aman nusa ii 2019 guna menghadapi bencana tahun 2020 yang dilaksanakan di lapangan Brimob Kotaraja, Selasa (17/12), dengan pimpinan upacara Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Kapolri dalam sambutannya yang dibacakan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan Indonesia yang berada diposisi strategis yaitu di antara benua Asia dan Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis khatulistiwa, dengan pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim dan cuaca.

Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. pada musim penghujan, beberapa daerah tertentu sering mengalami banjir, longsor, abrasi pantai, cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan kemacetan maupun laka lantas karena jalan licin dan bahkan gagal panen.

Sedangkan pada musim kemarau yang berkepanjangan, sering muncul kebakaran hutan dan lahan, sehingga menimbulkan asap tebal yang mengganggu aktivitas masyarakat dan penerbangan pesawat karena terbatasnya jarak pandang.

Dari catatan BNPB, sejak Januari hingga November 2019 telah terjadi 2.829 bencana, diantaranya puting beliung 880 kejadian, banjir 657 kejadian, tanah longsor 621 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 508 kejadian, kekeringan 118 kejadian, gempa bumi 24 kejadian, gelombang pasang/abrasi 14 kejadian, serta letusan gunung api 7 kejadian. sehingga kejadian ini menjadi perhatian yang sangat penting bagi pemerintah, karena apabila terlambat ditangani akan berdampak besar, yang tentunya sangat merugikan kita semua .

Menyikapi hal tersebut, Polri beserta seluruh jajaran Mabes Polri bekerja sama dengan BNPB, BNPP, TNI dan pemerintah beserta potensi lainnya, melaksanakan kegiatan operasi kontinjensi "Aman Nusa II 2019" yang dimulai pada saat siaga darurat bencana, saat terjadinya kejadian bencana dan pasca bencana, di seluruh wilayah NKRI yang mengalami bencana, dengan melalui langkah penguatan dan pendampingan psikologi, pencarian, penyelamatan, perlindungan, pengamanan dan evakuasi korban, harta benda, disaster victim identification (DVI) serta penegakan hukum, dengan membentuk satgas, kata Kapolri.

Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw seusai gelar pasukan mengakui, satgas yang dipimpin Karo Ops Polda Papua dan Dansat Brimob itu bersifat siaga dan bila sewaktu-waktu terjadi bencana akan langsung diterjunkan ke lapangan.

“295 Personil Polri itu sifatnya siaga dan siap diterjunkan ke berbagai wilayah yang mengalami bencana,” kata Irjen Pol Waterpauw.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024