Surabaya (ANTARA) - Sekitar 16 unit televisi (TV Wall) dipasang di balai-balai RT/RW atau tempat berkumpulnya para nelayan di pesisir Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan tujuan agar para nelayan mendapat informasi keadaan cuaca sebelum memutuskan untuk melaut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya M. Fikser, di Surabaya, Ahad, memastikan dalam menghadapi cuaca ekstrem ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya di wilayah pesisir Surabaya.

"Melalui TV Wall itu, para nelayan sudah bisa melihat langsung kondisi cuaca, kecepatan angin dan berbagai hal tentang kondisi saat ini," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah memasang enam papan informasi cuaca digital atau Weather Information Display (WID) di kawasan pesisir Surabaya.

Adapun tiga WID yang telah dipasang pada 2018 di Taman Suroboyo (Kelurahan Cumpat, Kecamatan Kedungcowek), Masjid Al Mabrur (Kelurahan Nambangan Perak, Kecamatan Kedungcowek) dan Tambat Labuh Sontoh (Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo).

Pada 2019, WID telah terpasang di Sentra Ikan Romokalisari (Jalan Romokalisari I, Benowo Kota Surabaya), Titik Kumpul Nelayan Tambak Wedi (Jalan Tambak Wedi, Kenjeran, Kota Surabaya), dan Titik Kumpul Nelayan Kalisari (Jalan Kalisari, Mulyorejo, Kota Surabaya).

"Berbagai hal telah dilakukan oleh pemkot. Harapannya, tidak ada musibah atau hal-hal yang terjadi pada saat musim hujan kali ini," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memangkas ranting pohon di sejumlah wilayah di Surabaya. Sedikitnya ada 192 meter kubik dedaunan berhasil dikumpulkan dari giat tersebut di Jalan A. Yani, sepanjang 400 meter sebelum Taman Pelangi pada Sabtu (11/1).

Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga terus menambah kapasitas pompa air dari 1-5 meter kubik. "Pompa air kita juga akan kami tutup untuk mencegah banjir rob. Apalagi ada prediksi dari BMKG bahwa akan ada banjir rob," kata Fikser.*

Pewarta : Abdul Hakim
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024