Jayapura (ANTARA) - Dua pekerja bangunan, Kamarudin dan Erwin menemukan puluhan butir amunisi yang diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II di lokasi proyek di kompleks Hamadi Gunung, Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin (13/01).
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas di Kota Jayapura, Senin petang mengatakan puluhan amunisi itu sudah diamankan di Mapolresta.
"Iya benar ada temuan amunisi yang diduga bekas peninggalan PD II," katanya.
Total dan jenis amunisi yang ditemukan oleh pekerja bangunan itu adalah kaliber 12,7 MM dengan jumlah 68 butir dalam kondisi berkarat.
"Tadi setelah menerima laporan, personel langsung ke lapangan dan mengamankan puluhan amunisi itu," katanya.
Ia mengapresiasi sikap dari dua pekerja bangunan yang langsung melaporkan penemuan amunisi tersebut sehingga tidak disalahkan gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Terima kasih untuk dua pekerja yang sudah melaporkan hal ini. Tentunya saya berharap kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Jayapura, apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan yang diduga merupakan bekas peninggalan sejarah untuk segera menghubungi pihak kepolisian terdekat," katanya.
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas di Kota Jayapura, Senin petang mengatakan puluhan amunisi itu sudah diamankan di Mapolresta.
"Iya benar ada temuan amunisi yang diduga bekas peninggalan PD II," katanya.
Total dan jenis amunisi yang ditemukan oleh pekerja bangunan itu adalah kaliber 12,7 MM dengan jumlah 68 butir dalam kondisi berkarat.
"Tadi setelah menerima laporan, personel langsung ke lapangan dan mengamankan puluhan amunisi itu," katanya.
Ia mengapresiasi sikap dari dua pekerja bangunan yang langsung melaporkan penemuan amunisi tersebut sehingga tidak disalahkan gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Terima kasih untuk dua pekerja yang sudah melaporkan hal ini. Tentunya saya berharap kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Jayapura, apabila menemukan benda-benda yang mencurigakan yang diduga merupakan bekas peninggalan sejarah untuk segera menghubungi pihak kepolisian terdekat," katanya.