Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengamankan satu tiket ke babak final tunggal putra Indonesia Masters 2020 melalui kemenangan yang ditorehkan Anthony Sinisuka Ginting atas Viktor Axelsen di babak empat besar dengan dua gim dengan skor 22-20, 21-11.
"Bersyukur hari ini bisa bertanding dengan baik, yang pasti senang bukan hanya bisa ke final, tapi juga karena permainan saya hari ini bagus dan puas dengan performa setelah mengatasi lawan yang tidak mudah," kata Anthony saat ditemui di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.
Anthony, unggulan ketujuh, harus melalui pertandingan ketat yang sarat kejar-mengejar poin dengan lawannya yang merupakan unggulan kelima. Meski agak kesulitan meladeni lawannya yang unggul di aspek kecepatan, Anthony mampu menghadirkan pertahanan yang sulit ditembus Axelsen.
Sementara Axelsen sering membuat kesalahan yang memberikan keuntungan bagi pebulu tangkis asal Cimahi Jawa Barat ini.
"Tadi dari awal sampai akhir memang ketat kejar-kejaran (angka), di gim kedua dia gampang mati sendiri. Beberapa poin dia keluar atau tersangkut (net), itu membuat perbedaan jadi cukup jauh. Tapi, secara strategi saya lebih banyak menurunkan bola saja karena dia lebih tinggi, dan kelebihan dia di smash atas, makanya saya tidak kasih dia peluang untuk kasih bola tinggi," tuturnya.
Menyikapi kekalahannya, Axelsen mengakui bahwa ia melakukan kesalahan dengan tidak memanfaatkan setiap peluang di gim pertama secara maksimal. Hal ini lah yang menurutnya sangat merugikan karena dia tak bisa melakukan balasan di gim kedua.
"Ya saya memang tidak punya peluang cukup bagus di gim pertama. Saya harus bisa melakukan yang lebih baik lagi di kesempatan selanjutnya," kata Axelsen singkat.
"Bersyukur hari ini bisa bertanding dengan baik, yang pasti senang bukan hanya bisa ke final, tapi juga karena permainan saya hari ini bagus dan puas dengan performa setelah mengatasi lawan yang tidak mudah," kata Anthony saat ditemui di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.
Anthony, unggulan ketujuh, harus melalui pertandingan ketat yang sarat kejar-mengejar poin dengan lawannya yang merupakan unggulan kelima. Meski agak kesulitan meladeni lawannya yang unggul di aspek kecepatan, Anthony mampu menghadirkan pertahanan yang sulit ditembus Axelsen.
Sementara Axelsen sering membuat kesalahan yang memberikan keuntungan bagi pebulu tangkis asal Cimahi Jawa Barat ini.
"Tadi dari awal sampai akhir memang ketat kejar-kejaran (angka), di gim kedua dia gampang mati sendiri. Beberapa poin dia keluar atau tersangkut (net), itu membuat perbedaan jadi cukup jauh. Tapi, secara strategi saya lebih banyak menurunkan bola saja karena dia lebih tinggi, dan kelebihan dia di smash atas, makanya saya tidak kasih dia peluang untuk kasih bola tinggi," tuturnya.
Menyikapi kekalahannya, Axelsen mengakui bahwa ia melakukan kesalahan dengan tidak memanfaatkan setiap peluang di gim pertama secara maksimal. Hal ini lah yang menurutnya sangat merugikan karena dia tak bisa melakukan balasan di gim kedua.
"Ya saya memang tidak punya peluang cukup bagus di gim pertama. Saya harus bisa melakukan yang lebih baik lagi di kesempatan selanjutnya," kata Axelsen singkat.