Jayapura (ANTARA) - Badan Pengurus Daerah (BPD) Asosiasi Konstruksi Pemborong Indonesia (Askopindo) Provinsi Papua mengagendakan pelaksanaan musyawarah daerah (musda) II pada 29 Januari 2020 di Kota Jayapura.
Ketua Askopindo Provinsi Papua Hendrik Yance Udam di Kota Jayapura, Jumat (24/1) mengatakan musda itu akan digelar di Swiss-Belhotel, Kota Jayapura yang akan diikuti oleh semua pengurus hingga tingkat kabupaten.
"Agendanya pemilihan ketua, wakil, sekretaris dan perangkat pengurus untuk masa bakti berikutnya," kata Hendrik Yance Udam didampingi Ketua Panitia Pelaksana Musda II Askopindo, Roni H.
Dalam musda II itu, Hendrik mengaku tidak akan mengajukan diri lagi sebagai calon pengurus ataupun ketua, karena mempunyai kesibukan lainnya.
"Dan yang utama itu adalah regenerasi agar ada pengusaha muda Papua lainnya yang memegang tongkat estafet organisasi ini," kata HYU sapaan akrabnya.
Sementara itu, Roni menambahkan bahwa musda II Askopindo bukan saja untuk memilih ketua ataupun perangkat organisasi tetapi juga untuk mengkonsolidasikan anggota dan menyusun agenda kerja berikutnya.
"Organisasi ini sudah ada sejak 2013, dan sudah harus dilakukan proses regenerasi pemimpin yang baru setelah Hendrik Yance Udam sebagai ketua pertama," katanya.
Ketua Askopindo Provinsi Papua Hendrik Yance Udam di Kota Jayapura, Jumat (24/1) mengatakan musda itu akan digelar di Swiss-Belhotel, Kota Jayapura yang akan diikuti oleh semua pengurus hingga tingkat kabupaten.
"Agendanya pemilihan ketua, wakil, sekretaris dan perangkat pengurus untuk masa bakti berikutnya," kata Hendrik Yance Udam didampingi Ketua Panitia Pelaksana Musda II Askopindo, Roni H.
Dalam musda II itu, Hendrik mengaku tidak akan mengajukan diri lagi sebagai calon pengurus ataupun ketua, karena mempunyai kesibukan lainnya.
"Dan yang utama itu adalah regenerasi agar ada pengusaha muda Papua lainnya yang memegang tongkat estafet organisasi ini," kata HYU sapaan akrabnya.
Sementara itu, Roni menambahkan bahwa musda II Askopindo bukan saja untuk memilih ketua ataupun perangkat organisasi tetapi juga untuk mengkonsolidasikan anggota dan menyusun agenda kerja berikutnya.
"Organisasi ini sudah ada sejak 2013, dan sudah harus dilakukan proses regenerasi pemimpin yang baru setelah Hendrik Yance Udam sebagai ketua pertama," katanya.