Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Beijing memastikan akan terus melindungi keselamatan jiwa dan mencukupi kebutuhan 93 warga negara Indonesia yang tertahan di Wuhan, China, setelah penyebaran wabah virus corona jenis baru.
"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus hubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada Antara di Beijing, Senin.
Menurut dia, memang kebutuhan logistik yang ada sekarang akan habis dalam lima atau enam hari ke depan. "Tapi sebelum mereka kehabisan, kami akan suplai terus," ujarnya, menambahkan.
Baca juga: WHO: 2.014 orang terjangkit virus corona, 56 meninggal dunia
Distribusi logistik dipesan secara daring oleh KBRI dan kemudian dikirimkan melalui kurir kepada koordinator-koordinator WNI yang ada di setiap kampus dan apartemen.
Tidak semua dari 93 WNI yang tertahan di Wuhan itu berstatus pelajar, ada satu hingga dua orang pekerja profesional yang tinggal di apartemen.
"Tanpa terkecuali, mereka juga kami suplai pangan di mana pun warga kita berada di Wuhan," kata Dubes Djauhari.
KBRI juga bahkan telah mendirikan posko khusus di Changsha, Provinsi Hunan, untuk membantu suplai logistik bagi 93 WNI di Wuhan.
Selain itu, upaya perlindungan juga dilakukan KBRI Beijing melalui komunikasi intensif dengan pemerintah China, Pemerintah Provinsi Hubei, dan Pemerintah Kota Wuhan.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal RI) yang ada di Guangzhou dan Shanghai," ujarnya.
Wuhan sebagai episentrum virus baru yang dinamai 2019-nCoV ditutup semua aksesnya sehingga semua orang yang berada di wilayah Ibu Kota Provinsi Hubei itu tidak bisa keluar sejak Kamis (23/1/2020) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Demikian pula dengan kota-kota di Provinsi Hubei.
Baca juga: 12 mahasiswa Unesa Surabaya di China belum dibolehkan keluar asrama
Jumlah WNI yang berada di Wuhan sekitar 200-an. Sebanyak 93 orang tinggal di kota itu saat penutupan berlangsung karena yang lain sudah pulang ke Tanah Air untuk mengisi liburan semester musim dingin yang bersamaan dengan musim libur Tahun Baru Imlek.
KBRI menyediakan empat nomor hotline terkait wabah virus yang telah membunuh puluhan orang tersebut, yakni +861065325489, +8613811284505, +8613146453974, dan +8613552235327.
"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus hubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada Antara di Beijing, Senin.
Menurut dia, memang kebutuhan logistik yang ada sekarang akan habis dalam lima atau enam hari ke depan. "Tapi sebelum mereka kehabisan, kami akan suplai terus," ujarnya, menambahkan.
Baca juga: WHO: 2.014 orang terjangkit virus corona, 56 meninggal dunia
Distribusi logistik dipesan secara daring oleh KBRI dan kemudian dikirimkan melalui kurir kepada koordinator-koordinator WNI yang ada di setiap kampus dan apartemen.
Tidak semua dari 93 WNI yang tertahan di Wuhan itu berstatus pelajar, ada satu hingga dua orang pekerja profesional yang tinggal di apartemen.
"Tanpa terkecuali, mereka juga kami suplai pangan di mana pun warga kita berada di Wuhan," kata Dubes Djauhari.
KBRI juga bahkan telah mendirikan posko khusus di Changsha, Provinsi Hunan, untuk membantu suplai logistik bagi 93 WNI di Wuhan.
Selain itu, upaya perlindungan juga dilakukan KBRI Beijing melalui komunikasi intensif dengan pemerintah China, Pemerintah Provinsi Hubei, dan Pemerintah Kota Wuhan.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal RI) yang ada di Guangzhou dan Shanghai," ujarnya.
Wuhan sebagai episentrum virus baru yang dinamai 2019-nCoV ditutup semua aksesnya sehingga semua orang yang berada di wilayah Ibu Kota Provinsi Hubei itu tidak bisa keluar sejak Kamis (23/1/2020) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Demikian pula dengan kota-kota di Provinsi Hubei.
Baca juga: 12 mahasiswa Unesa Surabaya di China belum dibolehkan keluar asrama
Jumlah WNI yang berada di Wuhan sekitar 200-an. Sebanyak 93 orang tinggal di kota itu saat penutupan berlangsung karena yang lain sudah pulang ke Tanah Air untuk mengisi liburan semester musim dingin yang bersamaan dengan musim libur Tahun Baru Imlek.
KBRI menyediakan empat nomor hotline terkait wabah virus yang telah membunuh puluhan orang tersebut, yakni +861065325489, +8613811284505, +8613146453974, dan +8613552235327.