Jayapura (ANTARA) - Kehadiran Satgas Mafia Bola di Provinsi Papua untuk menghentikan praktek kecurangan dalam pertandingan sepak bola profesional di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikian hal ini dikatakan oleh Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Kolestra Siboro selaku Kasatgas Wil Anti Mafia Bola di Provinsi Papua, Kota Jayapura, Jumat.

"Masyarakat menduga bahwa minimnya prestasi sepak bola tanah air adalah karena maraknya praktek permafiaan diseluruh sendi persepakbolaan Indonesia, seperti yang pertama, praktek match fixing dengan modus operandi penyuapan kepada perangkat pertandingan / wasit serta perangkat PSSI kewilayahan," katanya. 

Kedua, adalah berupa praktek pengaturan skor dengan modus tindak pidana perjudian dan ketiga praktek penyuapan dalam proses rekrutmen pemain sepak bola.

"Satgas antimafia bola tahap III merupakan kelanjutan satgas antimafia bola tahap I dan tahap II yang bertugas yaitu, menuntaskan kasus-kasus satgas anti mafia bola tahap I & II yang belum selesai," katanya.  

Tentunya melibatkan bersama POM TNI melaksanakan pengawasan dan monitoring pertandingan liga 1, 2 & 3 untuk mencegah terjadinya match fixing / pengaturan skor. 

"Apabila masih ditemukan maka akan dilakukan penegakkan hukum. Pengawasan dan monitoring rekrutmen pemain nasional dalam rangka persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia," katanya. 

Untuk menghadapi tugas-tugas satgas mafia bola tahap III, kata dia, perlu adanya strategi sebagai berikut, yakni bentuk satgas pusat, bentuk satgas kewilayahan, laksanakan koordinasi denga PSSI dan Kemenpora, laksankan koordinasi denga POM TNI, laksankan asistensi pada satgas kewilayahan
 dan laksanakan penegakan hukum.

"Satgas anti mafia bola Polri hanya sebagai lokomotif yang seyogyanya diikuti oleh gerbong-gerbong lainnya seperti Kemenpora, PSSI, manajemen klub, wasit, pemain serta didukung oleh Puspom TNI guna mewujudkan sepa kbola Indonesia yang bersih, bermartabat dan berprestasi," katanya.

Berdasarkan hasil rapat kordinasi satgas anti mafia bola  pada Selasa pekan ini, intinya secara keseluruhan untuk satgas wilayah Papua ini bersama-sama sependapat dan sehati untuk benar-benar melakukan pencegahan terhadap mafia bola.

"Bahkan mungkin bukan hanya sampai ditingkat liga, tetapi mungkin juga nanti kita akan tetap tindak lanjuti sampai pada Pon XX yang akan dilaksanakan di wilayah Papua," kata Kolestra Siboro.


Sementara itu, Wakil Sekretaris Asprov PSSI Papua Arifin Soleh mengapresiasi dengan adanya satgas anti mafia bola ini dengan harapan, praktek-praktek kecurangan, praktek suap dan lain-lain yang selama ini menciderai nilai-nilai sportifitas di Sepak bola bisa kita kurangi.

"Syukur-syukur bisa kita jalankan kompetisi secara profesional sehingga menghasilkan kualitas kompetisi sepakbola Nasional. PSSI Asprov Papua mengucapkan selamat bekerja Satgas Anti Mapia Polda Papua,"katanya.                                                             

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024