Timika (ANTARA) - Kepolisian Resor Mimika mengirim sejumlah personel untuk memperkuat Kepolisian Sektor Tembagapura pada Senin siang guna menghadapi ancaman penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Personel yang dikirim ke Tembagapura itu gabungan dari berbagai unsur dipimpin oleh Kasat Shabara AKP Rosman Latuconsina dan Kasat Reskrim AKP M Burhanuddin Yusuf Hanafiah.

Juga ikut dikirim ke Tembagapura beberapa personel Brimob BKO dari Polda Bengkulu.

Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto yang dihubungi Antara dari Timika, Senin, mengatakan jajarannya masih terus melakukan siaga guna mengantisipasi serangan oleh KKB yang diperkirakan sudah berada di pinggiran Kota Tembagapura.

"Kami bersiaga terus," ujarnya melalui pesan singkat.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gede Era Adhinata mengatakan pada Senin pagi sebuah mobil patroli Polsek Tembagapura ditembaki oleh KKB saat melakukan patroli dialogis ke wilayah Utikini Lama.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun seorang anggota Polsek Tembagapura dilaporkan terluka akibat terkena serpihan kaca mobil.

"Situasi sudah kembali normal, tidak ada korban yang terkena tembakan," kata AKBP Era Adhinata.

Ia mengatakan aparat Polsek Tembagapura bersama Satuan Tugas Amole yang mengamankan area pertambangan PT Freeport kini terus berupaya mencegah masuknya KKB sampai ke area pertambangan PT Freeport.

"Kita upayakan agar kelompok tersebut tidak mengganggu sampai di jalan menuju PT Freeport. Dari awal sejak penyanderaan guru di Kampung Jagamin dan Baluni Aroanop kami sudah siaga satu," kata AKBP Era Adhinata.

Kapolres mengatakan jajarannya bersama aparat Satgas Nemangkawi berupaya melakukan penyekapan dan pengejaran terhadap KKB yang ditengarai melakukan penembakan terhadap Bharatu (Anumerta) Doni Priyanto, anggota Brimob Resimen III Jakarta di Jipabera, sekitar Kampung Aroanop. Distrik Tembagapura, pada Jumat (28/2) petang.

Kelompok KKB yang menembaki Bharatu Doni itu juga yang disinyalir melakukan penyanderaan terhadap tiga guru SD Inpres Baluni pada 15 Februari hingga 18 Februari.

"Kami sudah terbitkan beberapa DPO untuk kasus-kasus yang sudah diketahui pelakunya," jelas AKBP Era Adhinata.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024