Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Perdagangan dan instansi terkait lainnya memastikan stok bahan makanan mencukupi menjelang Ramadhan, yang merupakan momentum konsumsi tinggi pada akhir April 2020.
Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat kerja Kemendag 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, mengatakan masyarakat sedang menghadapi tekanan karena wabah Virus Corona baru atau Covid-19. Oleh karena itu, jangan sampai stok bahan makanan di pasaran tidak mencukupi yang dapat menambah keresahan masyarakat.
"Sebentar lagi kita dihadapkan pada puasa Ramadhan. Sudah dekat dengan puasa, sehingga pasokan barang harus cukup. Jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Masyarakat sudah khawatir soal Corona, jangan sampai resah lagi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengingatkan pada Februari 2020 lalu, kenaikan harga bawang putih telah menjadi salah satu sebab inflasi. Di bulan kedua itu, bawang putih menyumbang inflasi secara keseluruhan sebesar 0,09 persen.
Kepala Negara meminta segala hambatan dipangkas untuk pemenuhan stok bahan makanan di dalam negeri.
"Contoh dua bulan bawang putih beri dampak inflasi, gara-gara prosedur," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meminta Kemendag tanggap dengan tekanan ekonomi global yang meningkat akibat wabah Virus Corona. Salah satu hal yang harus diperbuat Kemendag, kata dia, adalah mempermudah izin untuk impor agar stok di dalam negeri mencukupi.
"Aturan-aturan yang ada tolong dibicarakan, harus ada relaksasi impor. Yang kita butuhkan itu. Prosedur impor, surat keterangan asal, izin, relaksasi, semuanya," ujarnya.
"Rapat kerja Kemendag fokus bagaimana mempercepat prosedur yang berbelit. Prosedur mana potong, sederhanakan, simpelkan. Ini situasi sangat tidak normal. Situasi sangat beda karena adanya Corona sangat berbeda," tambah Presiden.
Adapun di Februari 2020, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,28 persen (month to month/mtm). Dengan begitu, inflasi tahun kalender sebesar 0,66 persen dan inflasi tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,98 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah bawang putih sebesar 0,09 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras dan jeruk masing-masing memberikan andil 0,02 persen.
Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat kerja Kemendag 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, mengatakan masyarakat sedang menghadapi tekanan karena wabah Virus Corona baru atau Covid-19. Oleh karena itu, jangan sampai stok bahan makanan di pasaran tidak mencukupi yang dapat menambah keresahan masyarakat.
"Sebentar lagi kita dihadapkan pada puasa Ramadhan. Sudah dekat dengan puasa, sehingga pasokan barang harus cukup. Jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Masyarakat sudah khawatir soal Corona, jangan sampai resah lagi," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengingatkan pada Februari 2020 lalu, kenaikan harga bawang putih telah menjadi salah satu sebab inflasi. Di bulan kedua itu, bawang putih menyumbang inflasi secara keseluruhan sebesar 0,09 persen.
Kepala Negara meminta segala hambatan dipangkas untuk pemenuhan stok bahan makanan di dalam negeri.
"Contoh dua bulan bawang putih beri dampak inflasi, gara-gara prosedur," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi meminta Kemendag tanggap dengan tekanan ekonomi global yang meningkat akibat wabah Virus Corona. Salah satu hal yang harus diperbuat Kemendag, kata dia, adalah mempermudah izin untuk impor agar stok di dalam negeri mencukupi.
"Aturan-aturan yang ada tolong dibicarakan, harus ada relaksasi impor. Yang kita butuhkan itu. Prosedur impor, surat keterangan asal, izin, relaksasi, semuanya," ujarnya.
"Rapat kerja Kemendag fokus bagaimana mempercepat prosedur yang berbelit. Prosedur mana potong, sederhanakan, simpelkan. Ini situasi sangat tidak normal. Situasi sangat beda karena adanya Corona sangat berbeda," tambah Presiden.
Adapun di Februari 2020, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,28 persen (month to month/mtm). Dengan begitu, inflasi tahun kalender sebesar 0,66 persen dan inflasi tahunan (year on year/yoy) menjadi 2,98 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah bawang putih sebesar 0,09 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras dan jeruk masing-masing memberikan andil 0,02 persen.