Wasior, Teluk Wondama (ANTARA) - Bandar udara baru yang akan dibangun di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, dinilai akan mendukung pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertahanan Provinsi Papua Barat Abdullatief Suaeri di Wasior, Rabu.

“Pembangunan bandara baru di Wondama untuk mendukung program pariwisata nasional yaitu Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) di Papua Barat. Ada Raja Ampat, Kaimana, Wondama dan Pegaf (Kabupaten Pegunungan Arfak),“ ujarnya..

Suaeri mengatakan yakin pembangunan bandara baru akan membuat sektor pariwisata tumbuh pesat lantaran akses transportasi dari dan menuju Wondama semakin lancar. Para wisatawan akan datang sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Transportasi bisa mempercepat daerah itu terbuka. Kita tidak bisa begini terus (tertinggal). Wondama harus bangkit. Sebentar ini turis banyak datang kalau KSP jalan. Kalau turis itu masuk kita harus dapat apa dari itu. Raja Ampat sudah merasakan itu, “ ucap mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kaimana ini.

Dia berharap masyarakat mendukung pembangunan Bandara baru. Pemilik tanah diharapkan tidak mempersulit pelepasan tanah sehingga pembangunan bisa cepat terlaksana.

“Raja Ampat dan Kaimana juga merasakan (hasil dari pariwisata). Masa kita begini-begini saja. Uang sudah ada untuk bangun bandara. Proses Amdal sudah berjalan. Dana sudah ada. Kita semua kejar barang ini harus dipercepat, “ kata Sueiri.

Asisten I Setda Provinsi Papua Barat Musa Kamudi selaku Ketua Tim Pengadaan Tanah juga berpandangan serupa. Menurut Musa, bandara baru akan mendorong banyak investor datang ke Wondama.

“Potensi di Wondama ini sangat menjanjikan. Kalau sampai bandara ini jadi, banyak investor masuk sebab yang diharapkan investor adalah kepastian. Karena pengusaha yang diperlukan adalah waktu, waktu adalah uang. Sehingga kalau bandara ini jadi pasti dari sisi pertumbuhan ekonomi masyarakat akan menerima manfaat, “ ujar Musa.

Pembangunan Bandara IS. Kijne yang berlokasi di Mawoi, Kampung Dotir, Distrik Wasior dengan luas tanah 280 hektare telah masuk dalam RPJMN 2020-2024.

Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Wondama menargetkan groundbreaking atau peletakan batu pertama bisa dilakukan pada 2021. Bandara lama tidak bisa dikembangkan karena berada di tengah permukiman penduduk.

Pewarta : Toyiban
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024