Jayapura (ANTARA) - Prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG dari Batalion Infanteri 713/ST melakukan pengasapan di rumah warga untuk mencegah penyakit malaria di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini itu.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto dalam keterangan tertulis di Jayapura, Jumat, mengatakan pengasapan permukiman warga dan sekolah dipimpin Peltu I Dewa.

Upaya itu, katanya, untuk mencegah bibit-bibit nyamuk atau mengurangi penyebaran DBD maupun malaria di daerah tersebut yang dilakukan personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 713/ST Pos Kout KM 31.

Ia mengatakan sebelum pengasapan, para personel Pos Kout Satgas Yonif 713/Satya Tama bersama-sama menyingkirkan sampah di sekitar Pos Kout KM 31 maupun lingkungan SD Inpres Arso, Kabupaten Keerom.

"Kegiatan 'fogging' (pengasapan) ini kami laksanakan guna memberikan pencegahan di sekitar Pos Kout KM 31 maupun di Sekolah Dasar dari bahaya nyamuk yang bisa menyebabkan DBD atau malaria serta memberikan pemahaman bahwa setiap orang harus selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri perorangan" kata dia.

Peltu I Dewa mengimbau warga sekitar Arso 1 maupun guru guru SD Inpres Arso tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Mereka juga diminta memperhatikan sarana dan prasarana di sekolah, khususnya MCK dan kantin, yang selalu banyak sampah bekas jajanan maupun makanan.

Pada kesempatan terpisah, guru SD Inpres Arso, Regina, menyampaikan terima kasih kepada prajurit TNI di perbatasan, karena telah melakukan pengasapan di tempat tersebut sebagai upaya mencegah malaria.

"Mudah mudahan kita semua terhindar dari apa yang tidak kita harapkan dan sarang-sarang nyamuk hilang di sekitaran tempat tinggal kita maupun di sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu,” ujarnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024