Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua sedang mempersiapkan pembangunan honai atau rumah adat masyarakat di wilayah pegunungan dengan konstruksi fisik bangunan terbuat dari baja ringan.
Bupati Tolikara Usman G Wanimbo di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Sabtu, mengatakan pembangunan rumah baja ringan akan melindungi masyarakat dari ancaman gempa bumi yang selalu terjadi.
"Ada rumah berbentuk honai tetapi ringan, itu yang kita akan dorong tahun ini lagi. Pembangunan dengan bahan kayu tetap kita lakukan, tetapi lebih prioritas baja ringan karena itu umurnya lama dan walaupun gempa, itu bisa bertahan," katanya.
Usman mengatakan kabupaten itu rawan terjadi longsor sebab curah hujan tinggi dan berada di antara gunung-gunung serta juga merupakan daerah rawan gempa bumi.
Selain pembangunan rumah warga dari konstruksi baja berbentuk honai, pemerintah juga mengupayakan pembangunan kantor pemerintah dengan bahan yang sama baja ringan.
"Ada juga perkantoran yang kita bangun dengan baja ringan. Jadi perumahan masyarakat tetap berjalan, demikian juga dengan pembangunan kantor pemerintahan," katanya.
Usman sedang mendorong perbaikan wajah kota Tolikara menjadi lebih baik sebelum berakhir masa jabatannya.
"APBD 2020 kita sebesar Rp1,6 triliun akan digunakan untuk mewujudkan Tolikara yang maju, mandiri dan unggul. Ada lima misi yaitu meningkatkan kinerja pemerintahan, pengembangan perekonomian, peningkatan infrastrukur dan SDM serta peningkatan lingkungan hidup," katanya.
Bupati Tolikara Usman G Wanimbo di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Sabtu, mengatakan pembangunan rumah baja ringan akan melindungi masyarakat dari ancaman gempa bumi yang selalu terjadi.
"Ada rumah berbentuk honai tetapi ringan, itu yang kita akan dorong tahun ini lagi. Pembangunan dengan bahan kayu tetap kita lakukan, tetapi lebih prioritas baja ringan karena itu umurnya lama dan walaupun gempa, itu bisa bertahan," katanya.
Usman mengatakan kabupaten itu rawan terjadi longsor sebab curah hujan tinggi dan berada di antara gunung-gunung serta juga merupakan daerah rawan gempa bumi.
Selain pembangunan rumah warga dari konstruksi baja berbentuk honai, pemerintah juga mengupayakan pembangunan kantor pemerintah dengan bahan yang sama baja ringan.
"Ada juga perkantoran yang kita bangun dengan baja ringan. Jadi perumahan masyarakat tetap berjalan, demikian juga dengan pembangunan kantor pemerintahan," katanya.
Usman sedang mendorong perbaikan wajah kota Tolikara menjadi lebih baik sebelum berakhir masa jabatannya.
"APBD 2020 kita sebesar Rp1,6 triliun akan digunakan untuk mewujudkan Tolikara yang maju, mandiri dan unggul. Ada lima misi yaitu meningkatkan kinerja pemerintahan, pengembangan perekonomian, peningkatan infrastrukur dan SDM serta peningkatan lingkungan hidup," katanya.