Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua meminta semua masyarakat supaya tidak panik dan tetap tenang terkait dengan adanya satu pasien suspect (berada dalam pengawasan) karena diduga tertular virus corona atau Covid-19 yang  dirawat di RSUD Biak.

"Masyarakat diminta tetap memperhatikan hal-hal pencegahan dan tidak percaya pada berita-berita yang nantinya dapat membuat masyarakat resah,"imbuh Bupati Herry Ario Naap di Biak terkait adanya pasien dalam pengawasan di RSUD Biak,Senin.

Bupati Herry Naap mengatakan, pemerintah Kabupaten Biak Numfor saat ini juga sudah melakukan berbagai langkah-langkah pengawasan dengan serius terhadap satu pasien suspect dimaksud, dan terus melakukan pencegahan secara serius untuk memutus mata rantai masuknya virus corona.

Bupati Biak Herry Ario Naap mengatakan, bahwa langkah-langkah penanganan langsung dilakukan oleh petugas medis secara cepat. 

Pasien tersebut sudah diisolasi khusus di ruang korsinan di RSUD Biak, lanjut Bupati Herry Ario Naap, untuk memastikan, pasien asal Bandung, Jawab Barat itu benar terinfensik virus corona atau tidak maka harus diambil sampel lalu dilakukan uji laboratorium di Kemenkes Jakarta.

Terkait dengan adanya pasien yang masuk dalam pengawasan itu, menurut Bupati Biak Numfor siang tadi langsung menggelar rapat terbatas dengan sejumlah instansi terkait menyikapi dugaan adanya pasien yang masuk dalam pengawasan di Guest House, Senin (16/3) .

Rapat terbatas itu dihadiri langsung oleh sejumlah instansi terkait, bebarapa diantaranya Direktur RSUD Biak, Plt. Kadinkes, Plt. Asisten I dan Asisten II, pihak Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kepala Dinas Perindag, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Pertemuan dengan sejumlah instansi terkait lainnya juga masih dilanjutkan jam 17.00 WIT dengan menghadirkan sejumlah stakeholder, termasuk jajaran Forkopimda, pihak pengelola Bandara Udara Frans Kaisiepo instansi terkait di pelabuhan laut dan sejumlah lainnya.

“Intinya pemerintah daerah telah bergerak cepat, dan sebelumnya sudah ada dilakukan himbauan dan bahkan tim sudah dibentuk melakukan perbagai pengawasan,”tegas Bupati Herry Naap dalam keterangan tertulis.

Dari kronologis kedatangan pasien itu, lanjutnya, berangkat menggunakan kapal laut dari Jakarta menuju Biak menggunakan KM Ciremai, dan tiba tanggal 12 Maret. 

"Minggu malam masuk di UGD sekitar jam 18.30 WIT lalu dilakukan penanganan, dan sekitar jam 10.00 WIT dan disimpulkan sementara bahwa pasien itu perlu dalam pengawasan,” jelas Direktur RSUD Biak dr  Ricardo Mayor M.Kes menambahkan.

Ricardo mengatakan, jadi dikatakan suspect, karena memperhatikan gejala klinisnya. Namun untuk memastikan itu positif terimfeksi Covid-19 atau tidak harus melalui uji laboratorium.

"Dan itu sampelnya akan dikirim ke Jakarta untuk mengetahui secara pasti apakah pasien positif Corona atau bukan,ya ini masih dilakukan pemeriksaan sampel pasien,"ungkap Ricardo Mayor.

Sekedar diketahui, bahwa Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia dengan cara; via droplet saluran napas, seperti batuk dan bersih, kontak dekat personal, sebagai contoh menyentuh atau berjabat tangan.

Selain itu dengan cara menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus di sana dan ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan dan kontaminasi feses. 

Sekolah diliburkan

Semua sekolah yang ada di Kabupaten Biak Numfor mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK serta perguruan tinggi diliburkan mulai Selasa (17/3) hari ini.

Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Biak Numfot untuk meliburkan dua minggu semua sekolah dilakukan menyikapi marebaknya penularan virus corona atau Covid-19 di sejumlah daerah. 

Terkait dengan itu, Bupati juga mengeluarkan edaran No. 010/163 tanggal 16 Maret 2020 dengan lima poin. Masing-masing; pertama, mulai dari tanggal 16–28 Maret  2020 aktivitas belajar mengajar di setiap sekolah dihentikan, termasuk di perguruan tinggi. 

Kedua, untuk UNBK dan UNKP tetap dilaksanakan dari tanggal 16 – 19 Maret hingga selesai dan setelah itu sekolah diliburkan. Poin ketiga, tidak boleh melaksanakan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

Poin keempat, sekolah dan perguruan tinggi memberikan tugas kepada siswa dan mahasiswa yang dikerjakan di rumah. Dan poin kelima, saat sekolah libur tidak diperkenankan melaksanakan perjalanan keluar daerah. 

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penularan virus corona, koordinasi dengan semua instansi terkait sudah kami lakukan dan diharapkan masyarakat juga ikut memperhatikan tindakan-tindakan pencegahan,” kata Bupati. 

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor meminta semua masyarakat supaya tidak panik dan tetap tenang terkait dengan adanya satu pasien suspect (berada dalam pengawasan) karena diduga tertular virus corona atau Covid-19 di RSUD Biak. 

Masyarakat diminta tetap memperhatikan hal-hal pencegahan dan tidak percaya pada berita-berita yang nantinya dapat membuat masyarakat resah.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024