Wamena (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua dokter Delwien Ester Jacop mengatakan hingga kini belum ada suspect pasien virus Corona (COVID-19) di wilayah itu.
"Hingga kini di Tolikara belum menemukan orang yang terinfeksi virus corona dan agar virus ini tidak masuk ke sini, upaya pencegahan kami awali dengan sosialisasi kepada masyarakat," kata Direktur RSUD Tolikara Delwien Ester Jacop melalui siaran pers Diskominfo yang diterima Antara di Wamena, Rabu.
Ia memastikan pemantauan secara rutin terhadap masyarakat yang datang berobat di RSUD Karubaga di pusat ibu kota kabupaten Tolikara sudah dilakukan sejak adanya informasi virus Corona.
"Tenaga dokter umum, dokter spesialis, radiologi di RSUD Karubaga sudah lengkap, kami sudah memiliki tiga termometer digital sehingga untuk pencegahan awal infeksi corona kami mampu melakukannya," katanya.
Ia mengajak ASN, kaum intelektual Tolikara yang sudah paham cara pencegahan untuk ikut serta mensosialisasikan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing terkait wabah COVID-19.
"Kita harus melakukan pencegahan secara ketat karena jika virus corona masuk di Tolikara, diperkirakan tersebar lebih cepat sebab cara hidup masyarakat komunal,"imbuh Direktur RSUD Tolikara Delwien.
Dokter Delwien Ester mengatakan Tolikara yang berada pada ketinggian lebih dari 300 ribu kaki dari permukaan laut dengan suhu dingin terendah mencapai 12 derajat celcius tidak jauh berbeda dengan Daerah Wuhan Cina, tempat munculnya virus corona.
"Hingga kini di Tolikara belum menemukan orang yang terinfeksi virus corona dan agar virus ini tidak masuk ke sini, upaya pencegahan kami awali dengan sosialisasi kepada masyarakat," kata Direktur RSUD Tolikara Delwien Ester Jacop melalui siaran pers Diskominfo yang diterima Antara di Wamena, Rabu.
Ia memastikan pemantauan secara rutin terhadap masyarakat yang datang berobat di RSUD Karubaga di pusat ibu kota kabupaten Tolikara sudah dilakukan sejak adanya informasi virus Corona.
"Tenaga dokter umum, dokter spesialis, radiologi di RSUD Karubaga sudah lengkap, kami sudah memiliki tiga termometer digital sehingga untuk pencegahan awal infeksi corona kami mampu melakukannya," katanya.
Ia mengajak ASN, kaum intelektual Tolikara yang sudah paham cara pencegahan untuk ikut serta mensosialisasikan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing terkait wabah COVID-19.
"Kita harus melakukan pencegahan secara ketat karena jika virus corona masuk di Tolikara, diperkirakan tersebar lebih cepat sebab cara hidup masyarakat komunal,"imbuh Direktur RSUD Tolikara Delwien.
Dokter Delwien Ester mengatakan Tolikara yang berada pada ketinggian lebih dari 300 ribu kaki dari permukaan laut dengan suhu dingin terendah mencapai 12 derajat celcius tidak jauh berbeda dengan Daerah Wuhan Cina, tempat munculnya virus corona.